REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Satlantas Polresta Bogor Kota, Polda Jawa Barat mencatat, puncak arus balik Lebaran 2023 bergeser menjadi H+3 pada Selasa (25/4) dengan capaian 360 ribu kendaraan menyusul angka H+2 yang telah mencapai 334 ribu kendaraan.
Kasatlantas Polresta Bogor Kota Kompol Galih Apria saat ditemui di Pos Pelayanan Terpadu Baranangsiang mengatakan, secara umum puncak arus balik Lebaran 2023 mengalami peningkatan arus lalu lintas kendaraan. "Meningkat. Kalau kami bandingkan dengan tahun lalu, pada H+2 dan H+3 ada peningkatan 20 sampai 30 persen," ujarnya.
Kompol Galih menyebutkan, terpantau dari pintu keluar tol Bogor, semula tembus 35 ribu kendaraan mobil pada tahun 2023 sekarang naik ke 38 ribu lebih. Artinya, kata dia, Kota Bogor selain sebagai lintas arus mudik atau balik roda dua, juga serbuan wisatawan.
"Seperti kita tahu, di Kebun Raya, kapasitas 20 ribu sudah tembus 17 ribu. Artinya, masyarakat memanfaatkan libur panjang dengan berwisata di wilayah Kota Bogor ini," kata dia.
Kasatlantas menyatakan, akan terus menghitung penurunan atau peningkatan volume kendaraan yang masuk ke Kota Bogor hingga H+7 untuk memastikan capaian jumlah kendaraan selama libur lebaran 2023.
"Nanti kita lihat tujuh hari ke depan, kami anep. Namun dari data aplikasi yang kami miliki, bahwa kemarin H+3 top up daripada kendaraan melintasi Kota Bogor,"
Kompol Galih menerangkan, perhitungan jumlah kendaraan meliputi motor, mobil, bus dan kendaraan lain. Namun, sejauh ini sepeda motor mendominasi sebanyak 50 persen, 30 persen mobil dan 20 persen bus dan sebagainya.
Semua kendaraan yang keluar dari tol, lalu sepeda motor dan mobil dari arah Tajur, Kabupaten Bogor maupun sebaliknya dari arah Jakarta, semua melintasi jalur Pajajaran dan dihitung titiknya di Pajajaran menggunakan aplikasi Bogor digital smart mobil account (Bismo). Aplikasi tersebut terhubung ke CCTV counter yang dapat menghitung kendaraan berdasarkan jenisnya.
Menurutnya, jumlah kendaraan yang terekam mencapai 360 ribu unit pada H+3 di luar prediksi, karena biasanya berada di h+2. Faktor limpahan arus dari Puncak Bogor menyebabkan peningkatan arus lalu lintas itu terjadi.
"Bisa jadi di Kota Bogor sebetulnya arus balik maupun balik ramainya H+2, sementara kami ada peningkatan di H+3 itu karena kami sebagai penyangga atau penampung sementara kendaraan-kendaraan yang akan ke Puncak, Cianjur, Sukabumi dan sebagainya," kata Kompol Galih Apria.