Kamis 27 Apr 2023 06:54 WIB

Penyaluran Kredit BTN Tembus Rp 300 Triliun, KPR Subsidi Mendominasi

Perolehan tersebut tumbuh 8,16 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ahmad Fikri Noor
Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu (kiri). PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mengumumkan kinerja keuangan perseroan yang tumbuh positif pada kuartal I 2023. Bank spesialis kredit perumahan ini sukses menyalurkan kredit dan pembiayaan hampir mencapai sekitar Rp 300 triliun sepanjang kuartal I 2023.
Foto: Dok Republika
Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu (kiri). PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mengumumkan kinerja keuangan perseroan yang tumbuh positif pada kuartal I 2023. Bank spesialis kredit perumahan ini sukses menyalurkan kredit dan pembiayaan hampir mencapai sekitar Rp 300 triliun sepanjang kuartal I 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mengumumkan kinerja keuangan perseroan yang tumbuh positif pada kuartal I 2023. Bank spesialis kredit perumahan ini sukses menyalurkan kredit dan pembiayaan hampir mencapai sekitar Rp 300 triliun sepanjang kuartal I 2023. Perolehan tersebut tumbuh 8,16 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 277,13 triliun.

“Di tengah situasi ketidakpastian ekonomi global yang berdampak pada beberapa sektor industri di Indonesia, Bank BTN pada kuartal I 2023 berhasil membukukan kinerja yang positif. Kami optimistis hingga akhir tahun 2023, perseroan mampu meningkatkan kinerja sesuai target yang telah ditetapkan,” ujar Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu dalam keterangannya, Rabu (26/4/2023).

Baca Juga

Nixon mengungkapkan, penyaluran kredit perumahan masih mendominasi total kredit perseroan pada kuartal I 2023. Adapun kredit perumahan yang disalurkan Bank BTN hingga akhir Maret 2023 mencapai Rp 264,57 triliun.

Dari jumlah tersebut KPR Subsidi pada kuartal I 2023 masih mendominasi dengan nilai sebesar Rp 148,65 triliun tumbuh 10,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 134,04 triliun. Sedangkan KPR Non-Subsidi tumbuh 5,37 persen menjadi Rp 88,81 triliun pada kuartal I 2023 dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 84,28 triliun.

“Kami memacu kredit dengan sangat memperhatikan prinsip kehati-hatian. Maka itu, rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) kami terus membaik. NPL bruto di level 3,54 persen , lebih rendah dari sebelumnya di level 3,6 persen,” kata Nixon.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement