REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengatakan pihaknya memperkirakan akan ada empat ribu warga pendatang baru yang datang usai Lebaran tahun ini.
"Pemkot sudah memperkirakan akan ada hampir empat ribu pendatang baru di Tangerang Selatan," kata Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie di Tangerang, Jumat (28/4/2023).
Dijelaskan, jumlah warga pendatang cenderung meningkat dari tahun ke tahun sekitar tujuh sampai 15 persen. Hal ini karena banyak juga yang mencari kerja di sekitar Tangerang Selatan yakni daerah industri seperti di Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang.
"Sedangkan di Tangerang Selatan, khususnya di bidang perdagangan dan jasa yang menjadi paling banyak dicari dan dibutuhkan," katanya.
Pemerintah Kota Tangerang Selatan pun terus melakukan antisipasi sekaligus menyiapkan berbagai strategi dalam menghadapi gelombang urbanisasi pasca Idul Fitri 1444 Hijriah.
Mulai dari surat edaran, pendataan melalui Sistem pendaftaran penduduk non permanen (Sipermen), hingga program Dilatih, Disertifikasi dan Ditempatkan (D3) juga semakin digencarkan untuk menjawab permasalahan urbanisasi di Kota Tangerang Selatan.
"Bahkan kami dari awal Ramadan, kami telah menerbitkan surat edaran ke Camat dan Lurah, yang salah satu isinya bahwa harapan kami sih kalau mudiknya berempat ya pulangnya berempat lagi," katanya.
Jika kedatangan warga ke Tangerang Selatan tidak mungkin dilarang dan dicegah. Tetapi, ia mengingatkan agar yang datang ke Tangerang Selatan dibekali dengan skill atau kemampuan yang mumpuni. "Tentu kami harapkan mereka mempunyai keterampilan yang dimiliki," ujarnya.
Bahkan, Pemkot Tangerang Selatan sudah menyiapkan strategi D3 untuk mengantisipasi apabila yang datang tidak dibekali cukup kemampuan. Hal ini harus dilakukan untuk mencegah terjadinya lonjakan pengangguran dari efek adanya urbanisasi ini.
"Kami ada program D3, dan ada sertifikatnya untuk meningkatkan daya saing," katanya.