REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON — Sudah dua hari semburan api di rest area KM 86 B Tol Cipali, wilayah Kabupaten Subang, Jawa Barat, masih terjadi. Hingga Jumat (28/4/2023), upaya pendinginan dan pemadaman masih berjalan.
PT Lintas Marga Sedaya (LMS/Astra Tol Cipali) mulai membangun bak penampungan air untuk membantu kerja Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Subang dalam menangani semburan api.
“Selain pembuatan bak penampungan air yang digunakan untuk back up kebutuhan air sebagai cooling dan pemadaman, hari ini kami juga akan melanjutkan pemasangan pagar perisai spandeks di lokasi sekitar semburan api,” kata Direktur Operasional PT LMS, Agung Prasetyo, Jumat (28/4/2023).
Semburan api di rest area KM 86 B dilaporkan mulai muncul pada Rabu (26/4/2023) pagi. Semburan api muncul dari sumur bor, yang sementara ini diduga berasal dari gas alam. Sejak munculnya semburan api itu, rest area KM 86 B ditutup sementara.
“Koordinasi dengan pihak terkait terus kami lakukan sejak awal ditemukannya semburan api di rest area KM 86 B. Saat ini kami menunggu arahan dari instansi pemerintah terkait yang kompeten dalam penanganan gas alam yang ada di rest area KM 86 B,” kata Agung.
Pengelola Tol Cipali berkoordinasi dengan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Barat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Damkar Kabupaten Subang, Polres Subang, Polda Jabar, dan tim dari Pertamina terkait penanganan semburan api.
Agung mengatakan, pihaknya bersama sejumlah pihak terkait terus melakukan observasi dan pendalaman terkait munculnya semburan api di rest area tersebut. Sebagai bentuk kewaspadaan, kata dia, dua unit ambulans disiagakan di lokasi rest area dan satu unit patroli terus melakukan pengecekan berkala di rest area KM 86.