Ahad 30 Apr 2023 19:19 WIB

Amankan KTT ASEAN, Personel Polda NTT Menuju Labuan Bajo

Hal itu untuk mengamankan pelaksanaan KTT ASEAN 2023 yang dimulai pada 9-11 Mei 2023.

Persiapan infrastruktur penunjang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42 di Labuan Bajo dan Tana Mori, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (26/4/2023).
Foto: Dok PUPR
Persiapan infrastruktur penunjang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42 di Labuan Bajo dan Tana Mori, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (26/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Sebanyak 1.660 personel gabungan Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) dan jajaran polres di Kupang diberangkatkan menuju Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat. Hal itu untuk mengamankan pelaksanaan KTT ASEAN 2023 yang dimulai pada 9-11 Mei 2023.

"Sejumlah personel itu mulai diberangkatkan pada hari ini (Ahad) dan rencananya diberangkatkan pada pukul 18.00 WITA," kata Kapolda NTT Irjen Pol Johania Asadoma di Kupang, Ahad (30/4/2023).

Baca Juga

Sejumlah personel dan kendaraan taktis milik Polda NTT itu memenuhi parkiran pelabuhan penyeberangan di Bolok, Kabupaten Kupang. Selain itu, dua unit kapal feri, yakni KMP Lakaan dan KMP Inerie sudah disiapkan untuk mengangkut personel Polda NTT dan sejumlah kendaraan taktis.

Kapolda NTT mengatakan, sejumlah personel Polda NTT akan tiba di Labuan Bajo pada Selasa (2/5) untuk kemudian akan menempati sejumlah lokasi yang sudah disiapkan. Lama perjalanan sendiri diperkirakan sekitar 32 hingga 36 jam.

Mantan Kadiv Hubinter Polri itu meminta personel untuk selalu bertindak humanis dan ramah kepada masyarakat di Labuan Bajo, Manggarai Barat, saat pengawalan KTT ASEAN 2023.

"Tunjukkan kehumanisan dan keramahan saat mengatur jalan atau saat pengamanan di Labuan Bajo nanti," ujar dia.

Dia mencontohkan, jika ada masyarakat yang membuat kegaduhan atau berbuat hal yang mengganggu diharapkan anggota polisi harus menyelesaikannya dengan kepala dingin sehingga tidak menimbulkan cekcok di lapangan bersama masyarakat. Karena itu, ia meminta para personel Polda NTT dan polres jajaran yang ditugaskan mengawal pelaksanaan KTT ASEAN agar menyiapkan mental dan fisik yang prima.

Ia mengatakan bahwa dalam pengamanan KTT ASEAN, posisi Polri hanya sebagai BKO dan berada di ring III. Ring I menjadi tugas Paspampres sementara ring II adalah TNI.

"Karena itu saya minta agar personel yang berjaga di ring III harus menjaga agar jika ada masalah tidak sampai ke ring II," tegasnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement