Senin 01 May 2023 05:55 WIB

Menlu Negara Arab akan Gelar Pertemuan di Yordania Bahas Krisis Suriah

Pertemuan di Amman akan dihadiri menlu Mesir, Irak, Yordania, Arab Saudi, dan Suriah.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Sejumlah menteri luar negeri (menlu) negara-negara Arab diagendakan menggelar pertemuan di Amman, Yordania, pada Senin (1/5/2023). Mereka bakal membahas tentang krisis Suriah serta isolasi diplomatik yang diberlakukan
Foto: SANA via AP
Sejumlah menteri luar negeri (menlu) negara-negara Arab diagendakan menggelar pertemuan di Amman, Yordania, pada Senin (1/5/2023). Mereka bakal membahas tentang krisis Suriah serta isolasi diplomatik yang diberlakukan

REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN – Sejumlah menteri luar negeri (menlu) negara-negara Arab diagendakan menggelar pertemuan di Amman, Yordania, pada Senin (1/5/2023). Mereka bakal membahas tentang krisis Suriah serta isolasi diplomatik yang diberlakukan terhadap Damaskus sejak negara tersebut didera konflik sipil pada 2011.

Pertemuan di Amman akan dihadiri menlu Mesir, Irak, Yordania, Arab Saudi, dan Suriah. “(Pembicaraan akan) mencatat kontak negara-negara itu dengan Pemerintah Suriah untuk mencapai solusi politik bagi krisis Suriah,” kata Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Yordania dalam sebuah pernyataan, Ahad (30/4/2023), dikutip laman Al Arabiya.

Menurut Kemenlu Yordania, pertemuan di Amman merupakan kelanjutan dari pertemuan konsultatif negara-negara Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) plus Yordania, Irak, dan Mesir yang digelar Saudi di Jeddah pada pertengahan April lalu. Dalam pertemuan di Jeddah waktu itu, salah satu isu yang dibahas adalah tentang kemungkinan merangkul kembali Suriah menjadi anggota Liga Arab.

Suriah didepak dari Liga Arab ketika konflik sipil pecah di negara tersebut pada 2011. Liga Arab mengecam Presiden Suriah Bashar al-Assad karena gagal bernegosiasi dengan pihak oposisi dan menggunakan kekuatan militer berlebihan untuk membungkam mereka. Sejak saat itu, Damaskus dikucilkan oleh dunia Arab.

Dalam beberapa bulan terakhir, terjadi peningkatan keterlibatan antara Suriah dan negara-negara Arab. Bashar al-Assad telah mengunjungi Uni Emirat Arab (UEA) dan Oman tahun ini. UEA diketahui memutuskan membuka kembali hubungan diplomatik dengan Damaskus pada akhir 2018. Bulan ini, Suriah dan Tunisia juga mengumumkan bahwa mereka akan membuka kembali misi diplomatic di ibu kota masing-masing.

Sementara itu bulan lalu, Saudi mengatakan, mereka telah memulai pembicaraan dengan Suriah tentang melanjutkan layanan konsuler. Serangkaian momen tersebut menjadi penanda bahwa dunia Arab siap merangkul kembali Suriah.

Kendati demikian Qatar sempat menyebut bahwa gagasan kembalinya Suriah ke Liga Arab hanyalah spekulasi. Qatar diketahui merupakan salah satu pendukung kelompok oposisi bersenjata dalam konflik di Suriah. Perang 12 tahun di Suriah telah merenggut sekitar setengah juta nyawa dan hampir setengah dari populasinya kini menjadi pengungsi atau pengungsi internal.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement