REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, harga gabah dan beras mengalami penguatan. Pada April 2023, rata-rata harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani mencapai Rp 5.401 per kg atau naik 2,40 persen, sedangkan di tingkat penggilingan naik 2,25 persen jadi Rp 5.524 per kg.
"Harga gabah mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya," kata Kepala BPS Margo Yuwono, Selasa (2/5/2023).
Rata-rata harga gabah kering giling (GKG) di tingkat petani juga naik 0,90 persen menjadi Rp 6.105 per kg, sedangkan di tingkat penggilingan Rp 6.220 per kg atau naik 0,68 persen. Harga gabah luar kualitas di tingkat petani menguat 5,47 persen menjadi Rp 5.289 per kg, sementara di tingkat penggilingan naik 4,96 persen menjadi Rp 5.391 per kg.
Dibandingkan April 2022, rata-rata harga gabah pada April 2023 di tingkat petani untuk kualitas GKP, GKG, dan gabah luar kualitas masing-masing naik sebesar 23,62 persen 20,32 persen, dan 26,07 persen. Di tingkat penggilingan, rata-rata harga gabah pada April 2023 dibandingkan April 2022 untuk kualitas GKP, GKG, dan gabah luar kualitas masing-masing naik sebesar 23,26 persen, 19,77 persen, dan 25,69 persen.
Di sisi lain, harga beras di penggilingan kembali mengalami penurunan jika dibandingkan dengam sebelumnya sebesar 0,14 persen. Meski demikian, secara tahunan, harga beras di penggilingan mengalami kenaikan sebesar 18,89 persen.
Rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan Rp 11.672 per kg, turun sebesar 0,08 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Beras kualitas medium di penggilingan mencapai Rp 11.050 per kg atau turun 0,65 persen, sedangkan rata-rata harga beras luar kualitas di penggilingan Rp 10.565,00 per kg atau naik 0,85 persen.
Di tingkat grosir, harga beras pada April 2023 mengalami kenaikan sebesar 0,42 persen secara bulanan dan 15,66 persen secara tahunan. Sedangkan di tingkat eceran, harga beras menguat 0,48 persen secara bulanan dan 11,34 persen secara tahunan.