Selasa 02 May 2023 16:45 WIB

Persis Kecam Aksi Penembakan di Kantor MUI

Kantor MUI ditembak seseorang hari ini.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
Garis polisi membentang di pintu masuk gedung Majelis Ulama Indonesia pascainsiden penembakan di Jakarta, Selasa (2/5/2023). Dalam insiden tersebut pelaku penembakan tewas dan dua orang lainnya yakni resepsionis MUI mengalami luka pada bagian punggung dan pegawai MUI lainnya terluka akibat menabrak pintu saat menghindari tembakan tersebut. Dalam peristiwa tersebut, pihak Kepolisian masih melakukan penyidikan terkait pelacakan latar belakang pelaku penembakan di Gedung MUI tersebut.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Garis polisi membentang di pintu masuk gedung Majelis Ulama Indonesia pascainsiden penembakan di Jakarta, Selasa (2/5/2023). Dalam insiden tersebut pelaku penembakan tewas dan dua orang lainnya yakni resepsionis MUI mengalami luka pada bagian punggung dan pegawai MUI lainnya terluka akibat menabrak pintu saat menghindari tembakan tersebut. Dalam peristiwa tersebut, pihak Kepolisian masih melakukan penyidikan terkait pelacakan latar belakang pelaku penembakan di Gedung MUI tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Umum PP Persatuan Islam (Persis), KH Jeje Zaenudin, mengecam keras aksi penembakan yang terjadi di kantor MUI Pusat, Selasa (2/5/2023). Hal ini disebut sebagai tindakan yang keji dan menjadi teror terhadap lembaga keulamaan nasional di Indonesia.

"Atas nama Ketua Umum PP PERSIS, kami mengecam keras, apapun motifnya dan siapa pun pelakunya. Tentu saja ini adalah tindakan keji yang juga menjadi teror terhadap lembaga keulamaan nasional di Indonesia," ujar dia dalam pesan yang diterima Republika.co.id, Selasa (2/5/2023).

Baca Juga

Kiai Jeje menyebut, hari Selasa biasanya merupakan agenda rutin Rapat Dewan Pimpinan MUI. Namun, ia izin tidak menghadiri agenda ini karena sedang melaksanakan ibadah umrah di Tanah Suci.

Meski demikian, ia turut merasa kaget mendapatkan informasi tentang kejadian penembakan di kantor MUI Pusat oleh orang yang tidak dikenal.