REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asma merupakan salah satu masalah kesehatan global. Menurut data Kementerian Kesehatan tahun 2020, asma merupakan salah satu jenis penyakit yang paling banyak diidap oleh masyarakat Indonesia hingga akhir tahun 2020.
Jumlah penderita asma di Indonesia sebanyak sekitar 4,5 persen dari total jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak sekitar 12 juta lebih. Ada beberapa cara untuk mengurangi risiko terkena asma.
Ketua Umum Yayasan Asma Indonesia Poppy Hayono Isman mengatakan, penyebab asma harus dipelajari bukan hanya bagi mereka yang menderita asma. Namun, secara umum masyarakat harus mengetahuinya.
“Secara umum masyarakat setidaknya mengetahui apa yang menyebabkan asma, di antaranya rokok dan alkohol. Saya berbicara ini khusus untuk generasi muda karena kalau lihat demografi, mereka yang akan menikmatinya,” kata Poppy dalam konferensi pers yang disiarkan daring, Selasa (2/5/2023).
Menurut Poppy, gaya hidup masyarakat saat ini yang menjadi penyebab utama seseorang menjadi penderita asma. Oleh karena itu, sekarang sangat penting untuk menerapkan pola hidup sehat, salah satunya dengan rutin berolahraga.
“Olahraga adalah penting. Diawali dengan itu kita mengenal ada pemicu untuk beberapa penyakit, terutama pada asma seperti apa. Ini mengenali dulu pemicu-pemicunya supaya kita terhindar dari derita asma tadi,” ujarnya.
Dokter spesialis paru dan pernapasan konsultan asma dan penyakit paru obstrukif kronik Budhi Antariksa mengingatkan pentingnya lingkungan yang sehat, khususnya udara sehat. Pemerintah diimbau dapat memberikan udara sehat bagi penduduknya.
“Karena kalau tidak nanti akan banyak sekali penyakit yang di saluran pernapasan, terutama untuk asma atau mungkin yang bronkitis atau chronic obstructive pulmonary disease (COPD). Kasihan mereka untuk bernapas saja terjadi kesulitan. Sangat tidak enak buat mereka,” kata dia.