Selasa 02 May 2023 21:20 WIB

Pesan Wapres Pasca Penembakan di Kantor MUI

Wapres harap MUI di daerah tetap berdakwah.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Muhammad Hafil
 Pesan Wapres Pasca Penembakan di Kantor MUI. Foto:  Kepolisian Olah TKP lokasi penembakan di Gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Jakarta, Selasa (2/5/2023).
Foto: Republika
Pesan Wapres Pasca Penembakan di Kantor MUI. Foto: Kepolisian Olah TKP lokasi penembakan di Gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Jakarta, Selasa (2/5/2023).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin berpesan kepada jajaran Majelis Ulama Indonesia (MUI) di berbagai daerah maupun para ulama tidak terpengaruh dengan insiden penembakan di Kantor MUI Pusat, Jakarta, pada Selasa (2/5/2023) siang. 

Kiai Ma'ruf melalui Juru Bicaranya Masduki Baidlowi berpesan para ulama tetap teguh dalam menjalankan tugas-tugas dakwah guna menegakan amar maruf nahi mungkar. 

Baca Juga

"(Wapres berpesan) para ulama dan jajaran kader MUI di berbagai daerah mulai dari pusat ke daerah, diharapkan tetap teguh dan juga tidak usah takut menjalan tugas-tugas dakwah, tidak terpegaruh dengan berbagai hambatan dan ancaman seperti ini," ujar Masduki dalam keterangannya kepada wartawan Selasa (2/5/2023).

Kiai Ma'ruf berpesan agar agenda menegakkan amar maruf nahi mungkar menjadu tugas utama yang tetap dijalankan kader-kader MUI dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Wapres lanjut Masduki, juga mengimbau kepada masyarakat khusunya umat Islam agar tidak terprovokasi dengan aksi tersebut. Sebaliknya, umat Islam diminta tetap tenang serta tetap menjaga kondusivitas kehidupan masyarakat

"Untuk itu harapannya adalah kepada seluruh pihak yang berwenang, wapres menginstruksikan agar mengusut tuntas kasus ini secara cepat dan terang benderang sehingga tidak menimbulkan polemik di masyarakat," ujarnya.

Selain menyampaikan keprihatinannya, Kiai Maruf mengecam aksi penembakan yang melukai beberapa pegawai resepsionis MUI tersebut. Apapun alasannya, kata Kiai Ma'ruf, tindakan brutal yang mengancam jiwa dan mengganggu ketertiban masyarakat tidak dapat dibenarkan.

"Imbauan wapres lainnya, berharap pihak keamanan supaya mengungkap secara tuntas terkait motif dari kejadian tersebut. Proses penyelesaiannya diharap agar diusut tuntas, dan tentu saja wakil presiden menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian," ujarnya.

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement