Kamis 04 May 2023 22:53 WIB

Santri Gontor Korban Kecelakaan Bus Dirawat di Rumah Sakit Parigi

Polisi masih menyelidiki penyebab kecelakaan bus santri Gontor.

Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kecelakaan bus di kawasan Pegunungan Kebun Kopi di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Kamis (4/5/2023). Polres Parigi Moutong melakukan olah TKP untuk mengetahui penyebab kecelakaan bus yang menewaskan tiga orang dari 29 mantan santri asal Pesantren Gontor Ponorogo Jawa Timur saat perjalanan menjadi guru magang di Ponpes Gontor Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Santri Gontor Korban Kecelakaan Bus Dirawat di Rumah Sakit Parigi
Foto: Antara/Mohamad Hamzah
Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kecelakaan bus di kawasan Pegunungan Kebun Kopi di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Kamis (4/5/2023). Polres Parigi Moutong melakukan olah TKP untuk mengetahui penyebab kecelakaan bus yang menewaskan tiga orang dari 29 mantan santri asal Pesantren Gontor Ponorogo Jawa Timur saat perjalanan menjadi guru magang di Ponpes Gontor Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Santri Gontor Korban Kecelakaan Bus Dirawat di Rumah Sakit Parigi

REPUBLIKA.CO.ID,PALU -- Korban kecelakaan bus yang jatuh ke jurang di kilometer 4 Toboli jalur Kebunkopi masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit (RS) Anuntaloko Parigi Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

"Pasien korban kecelakaan berjumlah 30 orang. Tiga meninggal dunia, 21 orang rawat inap, lima orang rawat jalan dan satu orang sedang diobservasi," kata Direktur RS Anuntaloko Parigi Revi Tilaar dihubungi dari Palu, Kamis (4/5/2023).

Baca Juga

Ia menjelaskan penanganan pasien dilakukan sesuai standar operasional prosedur (SOP), sehingga tindakan diambil oleh dokter sesuai dengan anjuran medis. Menurut laporan RS setempat, sekitar 12 orang mengalami luka ringan, 10 orang luka berat dan enam orang mengalami fraktur tulang atau patah tulang akibat terbentur benda keras.

"Dari peristiwa ini tidak menutup kemungkinan ada pasien mengalami trauma. Kondisi kejiwaan seperti itu perlu dipulihkan supaya tidak membebani pikiran. Perawatan medis tidak hanya sekadar pemulihan fisik akibat luka, tetapi juga pemulihan mental," ujarnya.

Korban yang sedang menjalani perawatan, terus dilakukan pemantauan perkembangan kondisi kesehatan oleh dokter. "Kami berharap kondisi kesehatan mereka secepatnya berangsur pulih supaya bisa beraktivitas kembali," ucapnya.

Kapolres Parigi Moutong AKBP Yudy Arto Wiyono mengemukakan peristiwa kecelakaan bus milik PT Rappang Marannu sedang dilakukan penyelidikan oleh kepolisian setempat. Ia juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mencari tahu penyebab sebenarnya kecelakaan tersebut.

"Sedang berproses, kami belum bisa memastikan apakah peristiwa ini murni karena sistem pengereman bus tersebut tidak berfungsi atau blong. Kami juga belum memeriksa sopir karena saat ini keselamatan korban diutamakan," kata Yudy.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement