Jumat 05 May 2023 13:13 WIB

Merger KKIR-KIB, Nusron: Capres dari KKIR, Cawapes dari KIB

Calon dari KIB diyakini punya kontribusi dalam kemenangan pilpres.

Red: Joko Sadewo
Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Golkar Nusron Wahid, membantah Golkar bergabung dengan koalisi Gerindra-PKB.
Foto: istimewa/doc humas
Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Golkar Nusron Wahid, membantah Golkar bergabung dengan koalisi Gerindra-PKB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Golkar membantah sepakat bergabung ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang beranggotakan Gerinda-PKB. Golkar menyebut capresnya dari KKIR dan cawapresnya dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Pernyataan ini menanggapi klaim politisi PKB Faisol Riza. "Bukan begitu, bukan gabung KKIR. Yang benar Golkar dan PKB sama-sama sepakat menjadi anchor atau jembatan terbentuknya integrasi, KKIR dan KIB. Bukan kita yang gabung," kata Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Golkar Nusron Wahid, dalam siaran pers, Jumat (5/5/2023).

Meski demikian, Nusron menyebut, KIB yang beranggotakan Golkar, PAN, dan PPP sangat potensial bergabung dengan Gerindra-PKB menjadi sebuah koalisi besar. Integrasi KIB dan KKIR ini, Nusron melanjutkan, dibangun dalam rangka menghindari polarisasi dan framing politik yang tidak sehat dan berdampak buruk terhadap kelangsungan demokrasi.

Baca juga : Golkar Disebut Gabung ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya, Ini Respons PDIP