REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi menemukan khasiat dari safron alias kuma-kuma untuk mengatasi penyakit mata tertentu. Rempah yang memiliki nama Latin Crocus sativus itu kerap digunakan untuk memasak dan menyedapkan makanan.
Berdasarkan studi, rempah itu disebut memicu peningkatan signifikan fungsi retina pada orang dengan degenerasi makula terkait usia. Degenerasi makula terkait usia merupakan penyebab utama kehilangan penglihatan bagi kelompok orang dewasa yang berusia lebih tua.
Dokter mata dan peneliti di grup rumah sakit mata Optegra di Inggris, Nabila Jones, menyampaikan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, safron cukup sering dipelajari khasiatnya sebagai pengobatan. Terutama, efeknya pada penyakit kardiovaskular dan penyakit mata.
"Secara khusus, safron telah terakreditasi dengan sifat antioksidan dan antiinflamasi. Penelitian menunjukkan bahwa pasien dengan degenerasi makula terkait usia memperoleh manfaat dari suplemen safron karena efek antioksidan dan pelindung sarafnya," ujar Jones.
Dikutip dari laman Express, Ahad (7/5/2023), studi-studi tersebut mengungkap bahwa kisaran dosis harian suplemen safron yang dikonsumsi pasien sekitar 20 hingga 50 miligram. Pemberian suplemen selama tiga bulan atau lebih dapat meningkatkan sensitivitas kontras dan kemampuan melihat huruf pada grafik tes.
Salah satu studi diterbitkan dalam jurnal Medical Hypothesis Discovery and Innovation in Ophthalmology. Menambahkan safron ke makanan pasien dengan degenerasi makula terkait usia (AMD) tampak dapat bermanfaat bagi penglihatan mereka.
Penelitian terpisah yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients pada 2019 menganalisis delapan studi yang ada tentang safron dan kesehatan mata. Suplementasi safron disebut menjanjikan sebagai terapi tambahan yang efektif dan aman pada penyakit mata tertentu.
Jones menjelaskan safron dan kandungan utamanya, yaitu crocin dan crocetin, adalah senyawa karotenoid alami. Keduanya telah dilaporkan memiliki spektrum sifat yang luas dan menginduksi efek antiinflamasi, antioksidatif, dan pelindung saraf pleiotropik.