REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Menteri Pertahanan Selandia Baru Andrew Little mengatakan, Negeri Kiwi akan berinvestasi 419 juta dolar Selandia Baru atau 264,8 juta dolar AS untuk menaikkan gaji personel Angkatan Bersenjata. Selain itu, Selandia Baru akan menggelontorkan 328 juta dolar Selandia Baru untuk meningkatkan aset dan infrastruktur Angkatan Bersenjata.
Dalam pernyataannya, Senin (8/5/2023), Little mengatakan, kenaikan gaji ini dilakukan agar Angkatan Bersenjata Selandia Baru dapat mempertahankan dan menarik personel yang memiliki keterampilan, pengalaman, dan keahlian yang dibutuhkan.
Ia mengatakan, investasi sebesar 328 juta dolar Selandia Baru di infrastruktur untuk memperbaharui kapal-kapal fregat dan kendaraan infantri tempur bushmaster protected mobility vehicle. Selain itu, untuk membangun seksi bahan baru di pangkalan udara Ohakea di North Island.
Angkatan Bersenjata Selandia Baru kesulitan mempertahankan personelnya karena gaji yang kecil. Kekurangan tenaga ini mengakibatkan tiga kapal dan armada P-3 Orion terpaksa dipensiunkan lebih awal. Hal ini menurunkan kapabilitas pengintaian udara Selandia Baru.
Pada akhir Maret lalu, Little mengatakan, sumber dayanya sangat sedikit. Menurut dia, sedikitnya jumlah pasukan akan menyulitkan Angkatan Pertahanan Selandia merespons peristiwa, seperti Badai Gabrielle pada Februari lalu.
Ia menambahkan, sangat penting mempertahankan pasukan untuk tidak mengundurkan diri dan menarik kembali mantan anggota Angkatan Pertahanan dengan gaji yang lebih besar. Little mengatakan, meski Selandia Baru sudah melakukan beberapa investasi, pemerintah perlu mempertimbangkan menambah investasi, terutama untuk Angkatan Laut.