REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kondisi psikologis orang tua dapat memengaruhi risiko kekerasan terhadap anak dan kurangnya kemampuan orang tua dalam mendidik anak. Hal tersebut disampaikan oleh organisasi nirlaba Save the Children Indonesia.
"Kondisi kesehatan mental orang tua dapat berdampak besar pada anak-anak yang diasuhnya, dan mempengaruhi perilaku serta kesejahteraan mereka," kata Chief of Advocacy, Campaign, Communication and Media Save the Children Indonesia (SCI) Troy Pantouw dalam keterangan, di Jakarta, Senin (8/5/2023).
Oleh karena itu, Troy mengatakan perlu adanya perhatian khusus dari pemerintah dalam meningkatkan layanan kesehatan mental dan dukungan psikososial untuk orang tua guna mencegah terjadinya kasus kekerasan dan memastikan kesejahteraan anak. Selain itu, ia juga meminta masyarakat untuk menghentikan stigma dan persepsi terhadap masalah kesehatan mental.
Dia mengatakan, kesehatan mental bukan hal yang tabu dan diabaikan, namun justru perlu dimintakan bantuan dan didukung. Tujuannya, agar mengalami pemulihan sehingga bagi orang tua yang mengalaminya akan merasa lebih nyaman dan terbuka untuk mencari serta menerima bantuan dalam mengatasi isu kesehatan mental mereka dari para ahli.
Ia mengatakan, SCI melalui program MHPSS (Mental Health and Psychosocial Support/Kesehatan Mental dan Dukungan Psikososial) yang diimplementasikan di Jakarta dan Jawa Barat membuktikan bahwa kondisi mental yang sehat dari orang tua, pengasuh utama, dan orang-orang terdekat dengan anak akan membantu membangun hubungan yang baik, aman, dan hangat. "Hal ini juga membantu perkembangan mental anak dan mencapai hasil pendidikan yang lebih baik," kata dia.