Senin 08 May 2023 21:35 WIB

Pengunjung Candi Ini Turun Drastis pada Masa Libur Lebaran, Sebabnya Sederhana

Untuk harga tiket masuk kawasan candi tidak ada perubahan.

Pengunjung berfoto di Candi Tinggi, Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muarojambi, Jambi, beberapa waktu lalu.
Foto: ANTARA/Wahdi Septiawan
Pengunjung berfoto di Candi Tinggi, Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muarojambi, Jambi, beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Pengunjung kawasan percandian Muaro Jambi pada libur Lebaran bersama yang waktunya panjang tahun ini turun dari 25 ribu pada tahun lalu dan kini hanya tercatat 11,5 ribu lebih pengunjung.

Kawasan Candi Muaro Jambi selama libur panjang Lebaran 2023 ada sebanyak 11.500 orang atau pengunjung yang datang berwisata atau mengunjungi komplek percandian itu selama libur bersama sepuluh hari, dari 23 April hingga 1 Mei 2023, kata Petugas retribusi masuk Candi Muaro Jambi, Mursalin Senin (8/5/2023). 

Baca Juga

Dia mengatakan, jumlah pengunjung tahun ini banyak berasal dari Kota Jambi, Batanghari, Sarolangun, Tanjab Barat dan Tanjab Timur serta warga Kabupaten Muaro Jambi sendiri yang mayoritas adalah berkeluarga.

Untuk harga tiket masuk kawasan candi tidak ada perubahan yaitu Rp9.000 untuk orang dewasa dan Rp6.000 tiket masuk anak. Namun demikian jumlah pengunjung Candi Muaro Jambi tahun ini berkurang 50 persen dibandingkan tahun lalu.

Dia mengatakan, saat ini di candi Muaro Jambi banyak peraturan, seperti pengunjung tidak diperbolehkan melakukan makan-makan di dalam kawasan candi.

"Di lokasi strategis yang biasa pengunjung berkumpul dan makan-makan bersama keluarga kini tempat itu tidak boleh lagi dilakukan," kata Mursalin.

Dia juga menjelaskan, sebelumnya masyarakat diperbolehkan membuka tikar dan makan-makan bersama keluarga di area utama candi, seperti di Candi Tinggi, Candi Gumpung dan Kolam Telaga Raja, dan dengan adanya peraturan baru tersebut pengunjung tidak diperbolehkan lagi makan makan di kawasan candi-candi tersebut.

Peraturan itu diberlakukan sejak dua bulan terakhir oleh pemerintah karena beberapa wilayah candi sudah direnovasi dan sekarang ini ada hamparan rumput hijau cuman boleh untuk jalan-jalan dan foto-foto.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement