Selasa 09 May 2023 09:18 WIB

Guru Pesantren Ditemukan Meninggal Dunia di Tasikmalaya, Penyebab Kematian Diselidiki  

Polisi masih selidiki penyebab kematian guru pesantren di Tasikmalaya

Rep: Bayu Adji P/ Red: Nashih Nashrullah
Garis Polisi (ilustrasi). Polisi masih selidiki penyebab kematian guru pesantren di Tasikmalaya
Foto: Antara/Arif Pribadi
Garis Polisi (ilustrasi). Polisi masih selidiki penyebab kematian guru pesantren di Tasikmalaya

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA – Aparat kepolisian menerima laporan adanya penemuan orang meninggal di wilayah Kelurahan Awipari, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya, pada Senin (8/5/2023). Korban diketahui merupakan seorang guru di salah satu pesantren wilayah Kota Tasikmalaya. 

Kepala Polsek Cibeureum AKP Nandang Rokhmana mengatakan, polisi menerima laporan dari masyarakat terkait temuan dugaan orang meninggal dunia di dalam rumahnya pada Selasa sore. Ketika itu, kondisi rumah korban dalam keadaan terkunci dari dalam. 

Baca Juga

"Kami kemudian melakukan pendobrakan bersama tokoh masyarakat dan ditemukan yang bersangkutan dalam keadaan meninggal dunia," kata Nandang, Senin. 

Berdasarkan informasi yang dihimpun, korban berinisial NI (46 tahun). Korban merupakan seorang guru di salah satu pesantren wilayah Kota Tasikmalaya.  

Menurut Nandang, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, kondisi rumah korban masih dalam keadaan rapi. Tidak ditemukan adanya barang korban yang hilang.  

Korban diduga telah meninggal dunia sekitar dua atau tiga hari sebelum penemuan itu. Pasalnya, kondisi jenazah korban sudah mulai mengalami pembusukan. "Kami akan melakukan proses penyelidikan," kata Nandang. 

Baca juga: Shaf Sholat Campur Pria Wanita di Al Zaytun, Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Hukumnya

Menurut dia, polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lapangan. Sementara itu, jenazah korban dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan autopsi untuk memastikan penyebab kematiannya. 

Ihwal adanya bercak darah saat korban ditemukan, Nandang mengaku belum bisa memastikan penyebabnya. "Harus dipastikan melalui autopsi. Apakah pecah pembuluh darah atau ada hal lain. Kita tunggu hasil autopsi rumah sakit," ujar dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement