REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional, Prod DR Zainuddin Maliki, mengatakan tak selamanya kerjasama pelaku ekonomi dan politik berdampak negatif. Pelaku ekonomi dan politik bisa bekerjasama saling menguntungkan.
"Saya tidak ragu dengan niat baik jihad politik bisa seiring dengan jihad ekonomi," ungkap Zainuddin Maliki, usai peresmian Mizan Mart, di Pondok Pesantren Al Mizan Lamongan, Jawa Timur, oleh Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan, dalam rilisnya Selasa 9/5/2023.
"Salah satu bukti kerjasama itu adalah dengan berdirinya Mizan Mart, toko retail modern Muhammadiyah Lamongan yang saat ini telah siap melayani pelanggan," ujarnya menegaskan.
Menurut Zainuddin, mengacu pernyataan Ketua PP Muhammadiyah Prof. Muhadjir Effeni, pada Maret silam yang menyatakan agar warga Muhammadiyah tanpa ragu-ragu bergerak dengan melakukan jihad ekonomi."Saya berharap semua kekuatan yang ada di Muhammadiyah terutama yang memiliki perhatian dan kemampuan di sektor ekonomi rame-rame keroyokan dalam membangun ekonomi Muhammadiyah demi kepentingan bangsa," kata Zainuddin mengutip pernyataan Muhadjir yang juga Menko PMK itu.
Tergerak oleh himbauan untuk melakukan jihad ekonomi, Zainuddin Maliki, yang juga kader Muhammadiyah kemudian berinisiatif mendekati Mendag Zulkifli Hasan. agar bersedia membantu keinginan Muhammadiyah melakukan jihad ekonomi.
"Mendag pun menyambut positif dan mengawali dengan melakukan langkah nyata. Kami diminta mempersiapkan langkah-langkah teknisnya bersama Pak Hilal Hamdi, staf khusus Mendag dan mengkomunikasikan dengan PDM Lamongan," ungkap Ketua PWM Jatim 2015-2020 itu. "Alhamdulillah kemudian berhasil dilaunching toko retail modern Mizan Mart Lamongan," ungkapnya menambahkan.
Terkait Mizan Mart, Zainuddin berharap tumbuh kompetitif. Mendag pun sudah meminta agar Indogrosir membantunya dengan memberi fasilitas member khusus.Sehingga dengan status member khusus itu Mizan Mart memiliki kesempatan mendapatkan banyak keuntungan, antara lain jaminan pasokan barang dengan harga yang kompetitif, pendampingan usaha, dukungan manajemen ritel yang modern, digitalisasi pembayaran melalui QRIS, serta penjualan produk-produk digital seperti pulsa, token listrik, bayar tagihan dan lainnya.
Sementara itu, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lamongan menyatakan akan terus mengembangkan jihad ekonominya. Bukan hanya membangun toko retail, tetapi juga berusaha membangun pusat perkulakan atau grosir. "Lokasi dan modal membangun grosir sudah siap," ungkap Kyai Shodikin, Ketua PDM Lamongan.