REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam pertemuan Asia Pacific Economic Cooperation SME Working Group (APEC SME WG) 2023 di Hong Kong, Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) sebagai wali data Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia, menyampaikan sedang menyusun dan mempersiapkan data tunggal UKM melalui metode pendataan dan indikator data. Metode itu telah dikoordinasikan dan disepakti bersama Badan Pusat Statistik (BPS) dan Forum Satu Data.
"Nantinya Indonesia akan memiliki sistem data tunggal UKM Bernama Sistem Informasi Data Tunggal (SIDT)," ujar Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga Kemenkop sekaligus Head of Delegation Indonesia dalam APEC SME WG 2023 Luhur Pradjarto dalam keterangan resmi, Selasa (9/5/2023).
Perlu diketahui, pertemuan anggota Asia Pacific Economic Cooperation SME Working Group (APEC SME WG) rutin dilaksanakan setiap tahun, kali ini digelar yang ke-56 kali pada 3 sampai 5 Mei 2023 di Hong Kong.
Kemenkop yang menjadi vocal point Indonesia pada forum tersebut diwakili oleh Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antarlembaga sekaligus Head of Delegation Indonesia Luhur Pradjarto serta didampingi Kepala Biro Hukum dan Kerja Sama Kemenkop Henra Saragih.
Beberapa agenda utama yang menjadi fokus pembahasan dalam pertemuan, yakni laporan dari APEC Secretariat terkait perkembangan program dukungan pengembangan UMKM di negara anggota APEC. Lalu perkembangan proyek-proyek yang didanai APEC, persiapan pertemuan Ministerial Meeting, pertukaran informasi terkait praktik terbaik program pengembangan UKM, dan sharing session lanskap UMKM.
Luhur menuturkan, data tunggal menjadi krusial. Mengingat saat ini terdapat 28 Kementerian atau Lembaga di Indonesia yang memiliki program pengembangan UKM dengan data dan indikator data UKM yang belum terstandardisasi.
Ia juga menyampaikan, pendataan UKM dalam pengembangan Sistem Data Tunggal UKM di Indonesia menjadi bukti pemerintah Indonesia berusaha terus meningkatkan kualitas layanan kebijakan pengembangan UKM agar lebih terukur dan tepat sasaran. Di sisi lain, APEC WG tahun ini telah banyak memunculkan praktik terbaik dari negara anggota APEC yang memiliki berbagai program pendekatan pengembangan UKM.
Program itu di antaranya mengulas digitalisasi, transformasi informal ke formal, pembiayaan, peran wanita, dan penggunaan teknologi. Salah satunya dari tuan rumah, Hong Kong yang sangat fokus mendukung pendanaan UKM dalam hal riset inovasi, inkubasi dan komersialisasi.
Pertemuan APEC SME WG ke-56, selanjutnya akan digelar pada Agustus 2023 di Seattle, Amerika Serikat (AS) berbarengan dengan pertemuan antar menteri negara anggota APEC atau Ministerial Meeting. Rencananya, AS akan mengusung tema Pemberdayaan Ekonomi Wanita.
Dalam pertemuan tersebut, akan disampaikan pula pemberitahuan sekaligus serah terima tuan rumah penyelenggara pertemuan APEC SME WG. Berikutnya secara urutan Indonesia akan menjadi penyelenggara pertemuan APEC SME WG ke-57 pada 2024.