Rabu 10 May 2023 12:26 WIB

Pembatasan Berakhir, Presiden Biden Prediksi Perbatasan AS-Meksiko akan Kacau

Pembatasan telah diberlakukan sejak 2020 dan akan berakhir akhir pekan ini.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Warga menyeberangi perbatasan menuju Amerika Serikat (AS) di Tijuana, Meksiko.
Foto: AP Photo/Gregory Bull
Warga menyeberangi perbatasan menuju Amerika Serikat (AS) di Tijuana, Meksiko.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Selasa (9/5/2023) memperkirakan, perbatasan AS-Meksiko akan kacau untuk sementara waktu ketika pembatasan terkait pandemi berakhir. Pembatasan telah diberlakukan sejak 2020, dan memungkinkan pejabat AS untuk memulangkan migran melewati perbatasan.   

Pembatasan akan berakhir akhir pekan ini. Pemerintah AS memberlakukan serangkaian kebijakan baru yang akan menekan penyeberangan ilegal, sembari menawarkan agar para migran yang hendak masuk ke Amerika Serikat mendaftar secara online melalui aplikasi pemerintah, memiliki sponsor dan lulus pengecekan latar belakang. Biden mengatakan, pemerintahannya sedang berupaya untuk membuat perubahan itu tertib.  

Baca Juga

“Tapi itu masih harus dilihat. Ini akan menjadi kacau untuk sementara waktu," ujar Biden.

Biden dan Presiden Meksiko Andrés Manuel López Obrador berbicara sekitar satu jam untuk membahas perbatasan pada Selasa. Meksiko berbagi perbatasan sepanjang 1.951 mil dengan Amerika Serikat, sehingga Meksiko adalah kunci keberhasilan setiap rencana Amerika Serikat untuk mengendalikan imigrasi di perbatasan selatan.

Para migran mulai berdatangan. Sekitar 100 orang, yang kebanyakan dari Kolombia, datang melintasi perbatasan sebelum fajar pada Selasa. Mereka berjalan hampir dua jam melalui pegunungan terpencil yang dipenuhi bebatuan di sebelah timur San Diego ke dataran tinggi berpasir tempat agen Patroli Perbatasan mengawasi mereka.

Seorang migran Andres Barra (39 tahun) meninggalkan Kolombia pada Jumat (5/5/2023). Dia terbang ke Tijuana, Meksiko, dan membayar penyelundup sebesar 300 dolar AS untuk membawanya ke agen. Dia melarikan diri dari Kolombia karena banyak perampokan dan pemerasan, sehingga membuat hidupnya menjadi sulit. Barra mengatakan, dia ingin masuk ke Amerika Serikat saat pembatasan masih berlaku, karena jika pembatasan sudah dicabut maka akan sulit.

“Ini tidak akan mudah lagi,” kata Barra.

Agen di sektor El Centro, Kalifornia, Patroli Perbatasan AS yang relatif tenang menghentikan sekitar 260 migran sehari selama periode empat atau lima hari hingga Ahad (7/5/2023). Kepala sektor Gregory Bovino mengatakan, jumlah ini meningkat dari sekitar 90 migran per hari pada pekan sebelumnya. Pada Senin (8/5/2023) agen menemukan migran dari 22 negara.

Di Kota Reynosa di perbatasan Meksiko, di seberang McAllen, Texas, sejumlah kelompok membagikan brosur yang menjelaskan cara mendaftar untuk aplikasi CBP One dalam bahasa Inggris dan Kreol Haiti. Aplikasi ini telah digunakan untuk memungkinkan migran menjadwalkan janji temu untuk mendapatkan izin masuk ke AS.

Berdiri di alun-alun pusat Reynosa, seorang migran Phanord Renel dari Haiti mengatakan, dia tidak akan mengambil risiko deportasi untuk menyeberang. “Kami tidak ingin kembali ke sana (Haiti) karena situasinya sangat rumit di sana. Jika kami tidak bisa menyeberang, kami harus menahannya di sini, mungkin pemerintah akan melakukan sesuatu untuk kami, tetapi menyeberang secara ilegal, tidak," ujarnya.

Hukum AS dan internasional memberikan hak kepada migran untuk mencari suaka. Namun AS telah menggunakan Pasal 42 undang-undang kesehatan masyarakat untuk mengusir migran yang tidak memiliki kesempatan suaka sebanyak 2,8 juta kali sejak Maret 2020 dengan alasan mencegah penyebaran Covid-19. Pemerintahan Biden mengatakan, mereka siap menghadapi apa pun yang terjadi setelah penggunaan Pasal 42 berakhir. Pemerintah juga berulang kali mengkritik Kongres karena tidak membuat perubahan pada sistem imigrasi negara.

“Kami yakin kami memiliki proses yang kuat untuk menghadapi apa yang akan terjadi setelah pasal ke-42 terangkat. Sekali lagi, kami menggunakan segala upaya yang tersedia, karena Kongres menolak melakukan tugas mereka terkait dengan perbatasan," kata juru bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, Selasa (9/5/2023).

Juru bicara Pentagon, Pat Ryder mengatakan, pergerakan pasukan adalah bagian dari upaya untuk meningkatkan keamanan di sepanjang perbatasan selatan. Pasukan akan dikerahkan untuk membantu memantau dan mengawasi perbatasan, atau melakukan entri dan dukungan data. Tujuannya adalah untuk membebaskan personel Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS (CBP) untuk melakukan kegiatan penegakan hukum.

Setidaknya beberapa pasukan aktif akan digunakan di dekat El Paso, Texas. Sementara lebih dari 900 tentara tambahan, Marinir dan penerbang akan dikerahkan sekitar akhir Mei.

Sekitar 2.500 anggota Garda Nasional telah tersebar di semua sektor perbatasan, memberikan berbagai dukungan kepada CBP, termasuk pemantauan, deteksi, dan transportasi udara. Secara terpisah, pasukan Garda Nasional Texas juga bekerja di sepanjang perbatasan di bawah otoritas negara bagian.

Bahkan dengan pembatasan suaka Covid-19 yang masih berlaku, pemerintah melihat rekor jumlah orang yang melintasi perbatasan. Rencana pemerintahan Biden dimaksudkan untuk menindak mereka yang menyeberang secara ilegal, dengan menciptakan jalur baru yang dimaksudkan untuk menawarkan alternatif perjalanan yang berbahaya dan seringkali mematikan. Namun perubahan kebijakan ini dimanfaatkan oleh para penyelundup untuk menyebarkan informasi palsu dan meraup keuntungan.

“Ini adalah sistem hukum yang sangat rumit dan semakin sulit untuk mengomunikasikan realitas klien kami. Sementara kami mencoba untuk mengomunikasikan informasi paling akurat dan terkini yang kami miliki, penyelundup dan pedagang manusia dan pelaku jahat lainnya mengomunikasikan informasi palsu," kata Daniel Berlin, dari Komite Penyelamatan Internasional. 

Pemerintah Chicago mengeluarkan deklarasi darurat sebagai tanggapan atas peningkatan jumlah pencari suaka yang tiba di kota mereka sebanyak sepuluh kali lipat. Mereka membutuhkan tempat tinggal sementara dan bantuan lainnya. Pejabat Chicago telah memperingatkan, tempat penampungannya telah melebihi kapasitas sejak akhir April. Migran berlindung di dalam kantor polisi kota atau bandara karena tempat penampungan yang dikelola kota sudah penuh. 

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement