REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG — Awak bus PO Duta Wisata ditetapkan tersangka dalam kasus kecelakaan tunggal bus pariwisata yang mengangkut rombongan peziarah asal Tangerang Selatan di area parkir objek wisata Guci, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.
Awak bus yang terdiri atas sopir, Romyani (56), dan kernet, Andri Yulianto (45), dianggap lalai hingga bus PO Duta Wisata dengan puluhan penumpang di dalamnya meluncur tanpa pengemudi hingga terguling masuk ke sungai.
Penetapan keduanya sebagai tersangka dilakukan melalui gelar perkara penanganan kecelakaan tunggal bus pariwisata PO Duta Wisata bernomor polisi B-7260-CGA, oleh Polres Tegal, pada Rabu (10/5) kemarin.
Ihwal ini dibenarkan oleh Kabidhumas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy, dalam keterangan tertulisnya, yang diterima Republika, di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (11/5).
Menurut Iqbal, dalam gelar perkara dan penetapan tersangka yang dipimpin oleh Kapolres Tegal, AKBP Mochammad Sajarod Zakun SH SIK ini terungkap, baik Romyani maupun Andri Yulianto dianggap melakukan kelalaian terhadap tanggung jawabnya sebagai awak bus.
Sehingga dalam kecelakaan tunggal yang terjadi di area parkir kawasan objek wisata Guci tersebut menyebabkan seorang penumpang meninggal dunia dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.
“Sebagaimana Pasal 359 KUHP, barang siapa karena kesalahannya (kealpaanya) menyebabkan orang lain mati, diancam pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana kurungan paling sedikit satu tahun,” katanya.
Dalam gelar perkara dan penetapan tersangka juga terungkap, hasil pemeriksaan saksi dari Binamarga Provinsi Jawa Tengah menerangkan bahwa lokasi parkir bus PO Duta Wisata bernomor polisi B-7260-CGA pada saat kejadian bukan termasuk ruas jalan, baik jalan kabupaten, provinsi, maupun jalan nasional, sehingga lokasi parkir tersebut bukan termasuk jalan raya ataupun jalan umum.
Sementara hasil pemeriksaan saksi ahli APM HINO, menjelaskan bahwa bus pariwisata tersebut diparkir pada medan dengan kemiringan 8 derajat, dengan rem tangan dalam posisi mengunci dan roda sudah diganjal.
Namun, masih bisa bergerak meluncur ke depan karena kondisi medan parkir yang miring serta kontur tanah yang gembur (tidak padat). Adanya tambahan beban penumpang yang berada di dalam bus mengakibatkan pengganjal roda amblas dan roda belakang dapat berputar secara perlahan.
Karena pengemudi tidak ada di ruang kemudi, sehingga tidak mengetahui jika bus tersebut bergerak perlahan maju ke depan hingga akhirnya bebas meluncur ke bawah, sebelum akhirnya masuk ke sungai.
“Gelar perkaara ini untuk mendukung proses penyelidikan dan penyidikan kecelakaan bus Pariwisata PO Duta Wisata sekaligus juga untuk memudahkan pemeriksaan terhadap barang bukti kecelakaan, guna proses penyidikan lebih lanjut,” ujar dia.