Jumat 12 May 2023 07:06 WIB

AS Tuduh Afrika Selatan Kirim Senjata dan Amunisi untuk Rusia

Februari lalu Afrika Selatan mengadakan latihan militer bersama Rusia dan Cina.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
Presiden China Xi Jinping terlihat di layar bersama Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, Presiden Brasil Jair Bolsonaro, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri India Narendra Modi saat ia menjadi tuan rumah KTT BRICS ke-14 melalui tautan video dari Beijing, Kamis, 23 Juni 2022 .
Foto: Li Tao/Xinhua via AP
Presiden China Xi Jinping terlihat di layar bersama Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, Presiden Brasil Jair Bolsonaro, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri India Narendra Modi saat ia menjadi tuan rumah KTT BRICS ke-14 melalui tautan video dari Beijing, Kamis, 23 Juni 2022 .

REPUBLIKA.CO.ID, JOHANNESBURG -- Afrika Selatan diduga menyediakan senjata dan amunisi ke Rusia untuk perang di Ukraina. Klaim ini disampaikan oleh Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Afrika Selatan Reuben Brigety.

Menurut laporan situs News24, Brigety mengatakan, Washington yakin Pretoria telah memasok senjata kepada tentara Moskow meskipun negara tersebut mengklaim netral. "Di antara hal-hal yang kami catat adalah berlabuhnya kapal kargo (Rusia) di pangkalan angkatan laut Kota Simon antara 6 dan 8 Desember 2022, yang kami yakin mengunggah senjata dan amunisi ke kapal itu saat kembali ke Rusia," ujar utusan itu.

Baca Juga

Brigety mengatakan, mempersenjatai Moskow adalah perhatian besar bagi Washington karena menempatkan Pretoria sebagai mitra penting. Dia menyatakan, masalah itu adalah salah satu keprihatinan yang diangkat oleh pejabat senior AS selama kunjungan delegasi tingkat tinggi Afrika Selatan baru-baru ini ke AS.

Sementara itu, berbicara di Majelis Nasional, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengatakan, pemerintahnya akan menyelidiki tuduhan tersebut. “Pada waktunya, kami akan dapat membicarakannya,” katanya kepada parlemen dalam sesi yang disiarkan televisi.

Pada Januari, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengunjungi Afrika Selatan untuk pembicaraan bilateral. Dalam kunjungan ini diadakan konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Afrika Selatan Naledi Pandor di ibu kota Pretoria.

Bulan berikutnya, Afrika Selatan mengadakan latihan angkatan laut bersama dengan Rusia dan Cina di lepas pantai timurnya, hingga menuai kritik. Tapi Pretoria membela keputusannya dengan menyatakan semua negara melakukan latihan militer dengan negara sahabat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement