REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PSI resmi menyerahkan berkas pendaftaran bakal calon anggota legislatif (bacaleg) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), Ahad (14/5/2023). Dari total 580 bacaleg, ada nama populer seperti komika Mongol, musisi Badai, hingga pegiat media sosial Ade Armando.
Bahkan, Ketua Umum PSI, Giring Ganesha, ikut daftar sebagai bacaleg di Dapil Jawa Barat 1 meliputi Kota Bandung dan Kota Cimahi. Sedangkan, Wakil Menteri ATR, Raja Juli Antoni, tidak mendaftar sebagai bacaleg.
Musisi Badai jadi bacaleg di Jabar 6 meliputi Depok dan Bekasi, komika Mongol akan bertarung di Sulawesi Utara. Kemudian, pegiat media sosial Ade Armando maju di Jakarta 2 meliputi Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan luar negeri.
Terkait Pilpres 2024, Giring mengatakan, PSI ingin meneruskan warisan Presiden Jokowi. Sedangkan, dari rembuk rakyat daring yang mereka lakukan menunjukkan mayoritas pendukung PSI mendukung Ganjar Pranowo.
"Pada dasarnya kita PSI ingin terus melanjutkan apa yang sudah dibangun dan dicita-citakan Pak Jokowi, kita memang tegak lurus ke Pak Jokowi," kata Giring, Ahad (14/5/2023).
Ia berpendapat, hari ini 'Jokowiisme' sudah menjadi gagasan, jadi satu semangat untuk kader-kader PSI seluruh Indonesia melanjutkan perjuangan Jokowi. Karenanya, meraih suara dalam pemilu sangat penting bagi PSI.
Soal komposisi bacaleg, ia membenarkan, banyak nama-nama populer yang memilih mendaftarkan diri sebagai caleg melalui PSI. Karenanya, DPP PSI akan mendampingi itu lewat pembekalan-pembekalan agar mereka matang.
Terutama, lanjut Giring, di kota-kota besar yang memang menjadi magnet bagi banyak orang untuk maju sebagai caleg, Maka itu, ia menegaskan, PSI terus melakukan penyaringan secara ketat kepada bacaleg-bacaleg mereka.
"Memang kita sedang memastikan mereka siap turun langsung ke dapil," ujar eks vokalis band Nidji tersebut.
PSI sendiri masih berkomitmen mewujudkan target 15 juta suara di Pemilu 2024. Giring mengaku optimistis, bisa mencapai target itu karena PSI menjawab aspirasi masyarakat lewat hadirnya negarawan seperti Jokowi.