Selasa 16 May 2023 00:44 WIB

Dinkes DKI Ungkap Tren Kasus Kematian Covid-19 Periode 8-14 Mei 2023

Dalam kurun waktu seminggu terakhir ada 22 kematian akibat Covid-19 di DKI Jakarta.

Angka Kematian Covid-19 DKI Jakarta Selama PPKM
Foto: Infografis Republika.co.id
Angka Kematian Covid-19 DKI Jakarta Selama PPKM

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta menyebut tren kasus kematian Covid-19 di wilayah setempat berdasarkan data yang dihimpun sejak tanggal 8-14 Mei 2023 didominasi oleh penduduk berusia 60 tahun ke atas. Kematian juga terjadi karena semua lansia memiliki komorbid atau penyakit penyerta yang bisa menimbulkan keparahan dari gejala Covid-19.

"Untuk puncak kematian biasanya mundur tujuh sampai 14 hari dari puncak kasus, karena rata-rata kematian butuh waktu tujuh sampai 14 hari dari sejak masuk rawat inap di rumah sakit," kata Kasie Surveilans Imunisasi Dinkes DKI Ngabila Salama di Jakarta, Senin (15/5/2023).

Baca Juga

Ngabila menuturkan dalam kurun waktu seminggu terakhir sudah ada 22 kematian akibat terinfeksi Covid-19. Dengan perincian usia di bawah 10 tahun (satu orang), usia 21-30 tahun (dua orang), usia 31-40 (satu orang), usia 41-50 (empat orang), usia 51-60 (tiga orang), dan di atas usia 60 tahun (11 orang).

Sedangkan berdasarkan status vaksinasinya, 50 persen belum mendapatkan vaksinasi Covid-19 sama sekalidan 50 persen lainnya belum melengkapi dosis keempat. Terkait dengan kematian di atas usia 60 tahun, 11 lansia yang meninggal itu, tujuh orang diantaranya berstatus belum divaksin Covid-19, satu orang sudah mendapatkan dosis kedua, sedangkan tiga orang lainnya menerima dosis ketiga.

"Dengan ini menjadi pengingat kita untuk mencegah keparahan gejala dan kematian dengan vaksinasi lengkap dan segera melakukan deteksi dini melalui swab PCR atau Antigen bila bergejala, serta rajin mengontrol kondisi komorbid bersama tenaga kesehatan terkait," katanya.

Lebih lanjut tren keterisian tempat tidur di rumah sakit (BOR) di Provinsi DKI Jakarta cenderung turun menjadi 12 persen sampai dengan tanggal 14 Mei 2023. Ngabila meminta masyarakat tetap bekerja sama memutus rantai penularan dengan disiplin memakai masker ketika berada di luar ruangan atau bertemu orang sakit, dan menjaga imunitas tubuh yang baik dengan melengkapi vaksin Covid-19 dan menjalankan pola hidup yang sehat.

"Kami tetap mengimbau masyarakat untuk jangan panik dan tetap tenang, dan tetap mematuhi protokol kesehatan meski kondisi Covid-19 masih sangat terkendali," ucapnya.

Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Mohammad Syahril mengatakan situasi Covid-19 di Indonesia mengalami penurunan angka kasus konfirmasi dari situasi usai libur Lebaran 2023 yang berada di angka rata-rata 2.000-an kasus per hari. Batas aman di Indonesia yang menjadi panduan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berada di rata-rata 8.000-an kasus.

Karena itu supaya masyarakat bisa tetap terlindungi dalam jangka panjang, Syahril mengimbau semua pihak agar segera melakukan vaksinasi Covid-19 karena tren kasus masih bersifat fluktuatif meski kedaruratan Covid-19 internasional sudah dicabut.

"Vaksinasi tetap menjadi hal penting untuk perlindungan dari sakit yang berat hingga masuk ke rumah sakit," katanya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement