Rabu 17 May 2023 17:08 WIB

OCHA Butuh 2,6 Miliar Dolar AS Untuk Bantuan Kemanusiaan di Sudan

Konflik di Sudan Memaksa lebih dari 700 ribu orang mengungsi di dalam negeri.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
Orang-orang yang melarikan diri dari Sudan tiba di Pelabuhan Darat Qastal setelah melintasi perbatasan dari Sudan, dekat Abu Simbel, Mesir selatan, 16 Mei 2023. Menurut PBB, sekitar 200.000 orang telah meninggalkan Sudan sejak 15 April 2023, setelah konflik bersenjata meletus antara militer Sudan dan milisi RSF (Pasukan Pendukung Cepat).
Foto: EPA-EFE/KHALED ELFIQI
Orang-orang yang melarikan diri dari Sudan tiba di Pelabuhan Darat Qastal setelah melintasi perbatasan dari Sudan, dekat Abu Simbel, Mesir selatan, 16 Mei 2023. Menurut PBB, sekitar 200.000 orang telah meninggalkan Sudan sejak 15 April 2023, setelah konflik bersenjata meletus antara militer Sudan dan milisi RSF (Pasukan Pendukung Cepat).

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Kepala Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) di Jenewa, Ramesh Rajasingham mengatakan rencana kemanusiaan PBB untuk membantu masyarakat terdampak konflik di Sudan membutuhkan dana sebesar 2,56 miliar dolar AS. Rajasingham mengatakan lebih setengah dari populasi Sudan membutuhkan bantuan kemanusiaan.

"Hari ini, 25 juta orang, lebih dari setengah populasi Sudan membutuhkan perlindungan dan bantuan kemanusiaan, angka terbesar yang kami pernah lihat di negara ini," kata Rajasingham yang juga menjabat direktur Divisi Koordinasi OCHA, Rabu (17/5/2023).

Baca Juga

"Dana yang dibutuhkan yang hampir 2,6 miliar dolar juga yang tertinggi dalam upaya kemanusiaan untuk Sudan," tambahnya.

Konflik antara Angkatan Bersenjata Sudan dan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) menciptakan krisis kemanusiaan di negara terbesar ketiga di Afrika. Memaksa lebih dari 700 ribu orang mengungsi di dalam negeri dan 150 ribu lainnya ke negara-negara tetangga.