REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Akting Leonardo DiCaprio tidak selalu sempurna. Terlepas dari pamornya sebagai aktor serbabisa peraih banyak penghargaan, termasuk Academy Award 2016, DiCaprio menerima kritik atas aksennya dalam film Killers of the Flower Moon.
Aksen DiCaprio menjadi sorotan setelah trailer teaser pertama film tersebut dirilis secara resmi oleh Apple TV+ pada Kamis (18/5/2023) lalu. Dalam film tersebut, ia berperan sebagai Ernest Burkhart, keponakan seorang peternak lokal yang berpengaruh (Robert De Niro), yang telah menikah dengan seorang wanita pribumi (Lily Gladstone) yang mewarisi kekayaan minyak.
Sepanjang video berdurasi hampir dua menit itu, aksen midwestern palsu DiCaprio sangat menonjol. Meskipun banyak yang senang dengan film yang menyatukan kembali pria berusia 48 tahun itu dengan sutradara Martin Scorsese, beberapa lainnya tidak dapat menahan diri untuk tidak keheranan dengan aksennya.
"Saya akan menonton dan saya yakin itu bagus, tapi toleransi saya untuk karya beraksen leo dicaprio semakin berkurang," tulis seseorang pengguna di Twitter.
"Jelas bersemangat untuk film ini tetapi apakah ada orang lain yang sedikit terganggu oleh aksen Leo di sini? Seperti yang saya tahu, Leo hanya mengeluarkan aksen," tulis pengguna lain yang sama kesalnya menanggapi komentar tersebut.
Orang ketiga tidak sabar untuk mengejek DiCaprio karena aksen palsunya. "Saya tidak sabar untuk pergi ke mana pun meniru aksen Selatan palsu Leo selama tiga bulan ke depan setelah melihat ini," tulis dia.
"Apakah Leo baru saja menemukan aksen baru, apakah ada yang pernah terdengar seperti itu?" tulis pengguna lainnya menimpali.
Ditulis oleh Eli Roth berdasarkan buku terlaris David Grann, Killers of the Flower Moon berlatarkan Oklahoma tahun 1920-an dan menggambarkan pembunuhan berantai anggota Osage Nation yang kaya akan minyak, serangkaian kejahatan brutal yang menimpa di sana dikenal sebagai Pemerintahan Teror.
Menggunakan kutipan Grann, DiCaprio mendeskripsikan film tersebut di unggahan Instagram-nya. "Pada 1920-an, anggota Osage Nation di Oklahoma adalah orang terkaya per kapita di negara itu karena minyak telah ditemukan di bawah tanah mereka. Kemudian, satu per satu, mereka mulai meninggal secara misterius," tulis dia.