REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manusia pertama yang diciptakan oleh Allah Ta'ala yakni Nabi Adam. Kisah mengenai beliau banyak disebutkan dalam Alquran.
Dikutip dari buku Qashashul Anbiya (Kisah Para Nabi), Allah Ta'ala berfirman dalam QS. Al Baqarah ayat 30-39:
"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”."
"Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!"
"Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”."
“Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini". Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku-katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?”
"Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis, ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir."
"Dan Kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim."
"Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu dan dikeluarkan dari keadaan semula dan Kami berfirman: "Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan',"
"Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang."
"Kami berfirman: "Turunlah kamu semuanya dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati”.
"Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya."
Ada yang berpendapat, para malaikat tersebut mengetahui bahwa hal tersebut telah terjadi sebelumnya, di mana sebelum penciptaan Adam mereka telah telah menyaksikan (kerusakan dan pertumpahan darah) yang terjadi dari kalangan jin dan binatang. Pendapat ini diungkapkan oleh Qatadah.
Abdurrahman bin Umar berkata, “Dua ribu tahun sebelum penciptaan Adam, bangsa jin telah menumpahkan darah. Maka Allah mengirim sekelompok pasukan dari bangsa malaikat kepada mereka. Para malaikat tersebut mengusir mereka hingga sampai pada pulau-pulau yang dikelilingi oleh lautan.” Hal senada juga diriwayatkan dari Ibnu Abbas.
Dari Al-Hasan ia berkata, “(Para malaikat) diberikan Ilham untuk mengetahui hal itu.”
Ada yang berpendapat bahwa para malaikat mengatakan hal tersebut setelah melihat ke Lauhul Mahfudz. Ada juga yang mengatakan bahwa hal tersebut diberitahukan oleh Harut dan marut dari malaikat yang yang lebih tinggi dari mereka berdua yang bernama As-Sijilli. Pendapat ini diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Abu Ja'far Al-Baqir.
Ada pula yang berpendapat, sebab para malaikat mengetahui biasanya makhluk yang ada di bumi rata-rata perbuatannya seperti itu.
Firman Allah Ta'ala,
فَدَلّٰىهُمَا بِغُرُورٍۚ فَلَمَّا ذَاقَا الشَّجَرَةَ بَدَتْ لَهُمَا سَوْاٰتُهُمَا وَطَفِقَا يَخْصِفٰنِ عَلَيْهِمَا مِنْ وَّرَقِ الْجَنَّةِۗ
“Ia (setan) menjerumuskan keduanya dengan tipu daya. Maka, ketika keduanya telah mencicipi (buah) pohon itu, tampaklah pada keduanya auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (di) surga.” (QS Al-A'raf: 22)
Demikian juga firman Allah di surat Thaha,
فَاَكَلَا مِنْهَا فَبَدَتْ لَهُمَا سَوْاٰتُهُمَا وَطَفِقَا يَخْصِفٰنِ عَلَيْهِمَا مِنْ وَّرَقِ الْجَنَّةِۚ
“Lalu, mereka berdua memakannya sehingga tampaklah oleh keduanya aurat mereka dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga.” (QS Thaha: 121)
Hawa memakan buah dari pohon tersebut sebelum Adam dan dialah yang mendesak Adam untuk memakan buah tersebut. Wallahu a'lam.