Senin 22 May 2023 14:25 WIB

Mentari & Bulan Sujud di Hadapan Nabi Yusuf, Apa Maksudnya?

Nabi Yusuf merupakan kekasih Allah yang dikaruniai wajah tampan.

Doa merupakan kekuatan orang beriman. Para Nabi, termasuk Nabi Yusuf selalu memanjatkan doa di saat dirinya berada dalam kesusahan dan kebahagiaan.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Doa merupakan kekuatan orang beriman. Para Nabi, termasuk Nabi Yusuf selalu memanjatkan doa di saat dirinya berada dalam kesusahan dan kebahagiaan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kisah Nabi Yusuf selalu menarik untuk dikaji. Dia adalah putra Nabi Ya’qub, cucu Nabi Ishaq, cicit Nabi Ibrahim alaihis salam. 

Dari sisi silsilah, pembaca dapat mengetahui bahwa Nabi Yusuf adalah keturunan orang-orang shaleh. Mereka adalah inspirasi dan teladan yang penuh dengan kearifan dalam beribadah kepada Allah.

Baca Juga

KisahNabi Yusuf termaktub dalam Alquran Surah Yusuf. Ada satu penggalan kisahnya yang menarik, yaitu mimpi Nabi Yusuf. Bunga tidur itu berupa gambaran mentari dan rembulan sujud di hadapan Nabi Yusuf. Berikut ini adalah ayatnya

إِذْ قَالَ يُوسُفُ لِأَبِيهِ يَٰٓأَبَتِ إِنِّى رَأَيْتُ أَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا وَٱلشَّمْسَ وَٱلْقَمَرَ رَأَيْتُهُمْ لِى سَٰجِدِينَ

Iż qāla yụsufu li`abīhi yā abati innī ra`aitu aḥada 'asyara kaukabaw wasy-syamsa wal-qamara ra`aituhum lī sājidīn

(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: "Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku".

Tafsir ayat

Lihat halaman selanjutnya >>

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement