REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Segala kenikmatan yang Allah Azza wa Jalla berikan kepada hambanya, tidak terhitung jumlahnya. Mulai dari bernapas, melihat, berjalan, makanan, dan banyak lagi. Manusia patut bersyukur atas hal tersebut. Tidak lupa pula untuk memanjatkan doa untuk berlindung dari sirnanya kenikmatan dan kesehatan.
Abdullah bin`Umar radhiyallahu 'anhuma menyatakan bahwa salah satu di antara doa yang biasa dipanjatkan oleh Nabi ﷺ adalah:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ، وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ، وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ، وَجَمِيعِ سَخَطِكَ
“Allaahumma inni a`udzu bika min zawaali ni`matik, wa tahawwuli `aafiyatik, wa fujaa-aati niqmatik, wa jamii`i sakhathik.”
(Ya Allah! Aku berlindung kepada Engkau dari hilangnya nikmat-Mu, sirnanya keselamatan dari-Mu, turunnya siksa dari-Mu secara tiba-tiba, dan dari seluruh jenis murka-Mu) (HR Muslim no 2739).
Dikutip dari buku Syarah Doa-Doa Pilihan Terbaik oleh Abdurrazzaq bin Abdulmuhsin al-Badr dengan penerjemah Muhammad Afif Naufaldi bin Ali, ini adalah salah satu doa agung lagi luas cakupan maknanya yang biasa dipanjatkan oleh Nabi kita Muhammad ﷺ, sebagaimana ia juga termasuk kumpulan isti`adzah yang biasa diucapkan oleh Rasulullah ﷺ.
Lihat halaman berikutnya >>