REPUBLIKA.CO.ID, SAN DIEGO -- Jaringan supermarket Amerika Serikat (AS) Target menghapus ribuan barang dari rangkaian produk Pride Collection, yang mendukung LGBTQ. Langkah ini diambil setelah ada ancaman dan konfrontasi di toko-toko tertentu.
Perusahaan pada Selasa (23/5/2023) mengatakan, langkah itu akan melindungi karyawan setelah ada situasi yang tidak stabil di sejumlah toko. Di beberapa negara bagian, Target telah memindahkan barang dagangan Pride Collection ke bagian belakang toko. Sebanyak 2.000 barangh termasuk kaus motif pelangi yang merujuk pada bendera pride gay yang menjadi simbol LGBTQ. Selain itu, barang lainnya termasuk mug "gender fluid" dan buku anak-anak berjudul Bye Bye, Binary, Pride 1,2,3, dan I'm not a girl.
"Sejak memperkenalkan Pride Collection tahun ini, kami telah mengalami ancaman yang memengaruhi rasa aman dan kesejahteraan anggota tim kami saat bekerja," kata Target dalam sebuah pernyataan, dilaporkan BBC, Rabu (24/5/2023).
"Mengingat keadaan yang tidak stabil ini, kami membuat penyesuaian pada rencana kami, termasuk menghapus barang-barang yang menjadi pusat perilaku konfrontasi yang paling signifikan," demikian keterangan Target.
Seorang juru bicara Target mengatakan, telah terjadi peningkatan insiden barang dagangan Pride Collection yang dilempar ke lantai. Produk yang ditarik Target sedang dihapus dari semua tokonya di AS dan situs webnya.
Sementara berbagai produk Pride Collection sedang ditinjau. Produk yang berada di bawah label Abprallen ini telah dikritik karena menggunakan gambar pentagram, tengkorak bertanduk, dan visual setan lainnya.