Rabu 24 May 2023 17:03 WIB

Hidup Ibarat di Persimpangan Jalan dan Setan Selalu Mengintai, Ini Pesan Ulama

Setan akan berusaha sekuat tenaga sesatkan manusia di kehidupan dunia.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Nashih Nashrullah
ilustrasi berlindung dari godaan setan.Setan akan berusaha sekuat tenaga sesatkan manusia di kehidupan dunia
Foto: Thoudy Badai/Republika
ilustrasi berlindung dari godaan setan.Setan akan berusaha sekuat tenaga sesatkan manusia di kehidupan dunia

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA— Mereka yang menginginkan surga sebagai tempat tinggal harus men-setting dirinya berada di jalan surga. Begitu juga dengan neraka, mereka pun harus men-setting dirinya dengan di atas jalan ke neraka.

Pendakwah Ustadz Amir Faishol Fath dalam Kajian Tauhid di Masjid Al Latief, Pasaraya, Blok M, Jakarta Selatan, yang dikutip dari dokumentasi harian Republika, Rabu (24/5/2023), mengatakan, berjuang untuk masuk surga adalah keharusan bagi mereka yang menginginkannya. Pun dengan nereka akan disertai dengan perjuangan. 

Baca Juga

Setan, kata Ustadz Amir, lebih bekerja keras agar masuk neraka. "Setan mengajak teman-temannya berjuang untuk menghuni neraka," katanya. Setan akan selalu berusaha menggoda manusia supaya di akhirat nanti masuk neraka. Itu sebabnya umat Islam dianjurkan memperbanyak berdoa agar dilindungi dari godaan setan. Karena godaan setan selalu menggiurkan. 

Menurut dia, banyak orang mudah tergoda dalam pengaruh setan. Keimanan yang kuat merupakan solusi tepat untuk membentengi diri dari godaan setan yang sangat dahsyat.

Ustadz Amir menjelaskan, orang beriman akan selalu menyerahkan segala sesuatu kepada Allah SWT. "Orang beriman tak bergantung kepada makhluk," ujar nya. 

Ustadz Amir mengatakan, Allah SWT telah membagi-bagikan waktu agar dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh manusia. Sepertiga waktu, manusia harus mendekatkan diri kepada Allah SWT. 

Sepertiga waktu diperuntukkan untuk diri sendiri. Pun dengan kegiatan mencari nafkah, sepertiga waktu untuk mencari nafkah. Oleh karena itu, Ustadz Amir menyerukan untuk memanfaatkan waktu yang telah dibagi-bagi dengan baik.

Dalam kesempatan tersebut, Ustadz Amir juga mengingatkan agar meningkatkan rasa takut kepada Allah SWT. 

"Takut ini penting sekali. Orang takut pasti sungguh-sungguh," katanya. Ustadz Amir juga mengingatkan agar umat Islam meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Umat Islam harus menjauhkan diri dari mengonsumsi makanan haram.

Kemudian, Ustadz Amir meminta agar mengikui kata hati setiap tindakan yang akan dilakukan. Pasalnya, mereka yang mengikuti kata hati diyakini menjauhkan diri dari dosa. 

Ustadz Amir menambahkan, umat Islam juga memfungsikan akalnya dalam setiap tindakan. Dengan demikian, mereka akan mampu memproteksi hawa nafsu. 

Umat manusia juga diajak untuk menjaga jiwanya. Karena kondisi jiwa akan memengaruhi hubungan manusia dengan Allah SWT. "Dia yang bisa mengendalikan jiwanya dia akan masuk surga," ujarnya.

Baca juga: Mualaf Theresa Corbin, Terpikat dengan Konsep Islam yang Sempurna Tentang Tuhan

Ustadz Edi Abu Marwa menambahkan, untuk selamat mencapai tujuan akhir, yakni bertemu dengan Allah SWT, umat Islam tidak bisa hanya mengandalkan amalan. 

Sebab, setiap amalan yang dikerjakan belum tentu berkualitas. Beriman kepada hari akhir adalah salah satu jalan manusia untuk sampai kepada Allah SWT dengan selamat.

Ustadz Edi menjelaskan, perjalanan yang akan ditempuh setelah kehidupan dunia sangat panjang. Menurut dia, terdapat 12 fase yang akan dijalani dan harus diyakini sebagai umat beriman. 

"Kalau kita beriman kepada hari akhir, 12 hal yang harus kita percayai. Kalau tidak, keimanan kita menjadi rusak," kata dia.

Ustadz Edi mengingatkan agar tidak menjadi manusia bangkrut ketika hari kiamat nanti. Menurut dia, orang seperti itu ketika di dunia sering mencaci maki. Kemudian, mereka sering kali menuduh orang dan melakukan korupsi. 

"Hanya ada tujuh golongan yang mendapatkan perlindungan, yaitu pemimpin yang adil, sedekah, orang yang mendapatkan syafaat," ujar dia.

sumber : Harian Republika
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement