Rabu 24 May 2023 19:12 WIB

Cina Latih ASN-nya Jaga Rahasia Negara

Fokus Cina semakin besar untuk melindungi keamanan nasional.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Esthi Maharani
Bendera Cina.
Foto: ABC News
Bendera Cina.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina membangun sebuah aplikasi dalam upaya meningkatkan pelatihan bagi pekerja di lembaga-lembaga pemerintah, universitas, dan perusahaan milik negara tentang cara menjaga rahasia negara. Hal ini semakin memperkuat kapasitas Beijing, yang berusaha terus meningkatkan aspek keamanan nasionalnya.

Sebuah aplikasi yang terkait Administrasi Nasional Perlindungan Rahasia Negara mulai menawarkan pelatihannya bulan ini. Pelatihan itu dimaksudkan membantu anggota Partai Komunis dan pegawai organisasi pemerintah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka tentang penyimpanan data rahasia, menurut sebuah posting di akun WeChat resmi aplikasi tersebut.

Baca Juga

Aplikasi Baomiguan - atau Views on Secret Keeping - menjalankan program ini dari bulan Mei hingga September, tulisnya dalam sebuah postingan tertanggal 4 Mei.

Pelatihan menjaga rahasia ini telah dipromosikan pemerintah dalam beberapa minggu terakhir, menurut wawancara dengan para pekerja dari tiga perusahaan milik negara. Pelatihan bersama ini juga melibatkan setidaknya delapan universitas dan enam lembaga pemerintah lokal, sebagai mana yang dilihat oleh Bloomberg News.

Hal ini menggambarkan fokus Beijing yang semakin besar dalam melindungi keamanan nasional. Bahkan ketika Presiden Xi Jinping berusaha memprioritaskan pembangunan ekonomi dan menggambarkan lingkungan yang ramah bagi perusahaan-perusahaan asing.

Karyawan BUMN yang telah menggunakan aplikasi Baomiguan mengatakan kepada Bloomberg News bahwa mereka tidak diharuskan untuk mengunduh atau melatih dan menguji penggunaan aplikasi tersebut sebelum tahun ini.

Pelatihan Baomiguan dimaksudkan untuk "lebih meningkatkan kesadaran menjaga rahasia personel yang terlibat dengan informasi rahasia," menurut pemberitahuan yang diterbitkan bulan ini oleh Universitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Informasi Nanjing.

Para peserta kursus juga harus mengikuti serangkaian tes tentang materi pelajaran. Kemudian menyerahkan sertifikat yang membuktikan kelulusan mereka ke kantor atau sekolah yang bertanggung jawab atas penyimpanan rahasia, kata pemberitahuan universitas.

Selanjutnya kursus ini ditambahkan yang akan diwajibkan oleh otoritas provinsi yang mengawasi rahasia negara. Kursus ini berlaku untuk pejabat sekolah dan personel yang terlibat dalam penelitian pertahanan dan militer.

Pelatihan Baomiguan berlaku untuk pekerja domestik dan mereka yang berbasis di luar negeri, menurut memo internal dari salah satu perusahaan milik negara yang dilihat oleh Bloomberg News.

Akun resmi WeChat Baomiguan mengatakan lebih dari 1,46 juta orang telah mendaftar dalam kursus ini pada 8 Mei, dengan sekitar sepertiganya telah menerima sertifikat kelulusan. Penerbit Baomiguan, Gold Wall Press, dikelola oleh administrasi rahasia negara, menurut pemberitahuan tahun 2020 di situs web lembaga tersebut. Aplikasi itu sendiri berusia sekitar dua tahun.

Kampanye anti-mata-mata pemerintah meningkat bulan lalu, ketika Beijing mengesahkan undang-undang kontra-spionase yang samar-samar yang memperluas daftar kegiatan yang dapat dianggap sebagai mata-mata sebagai bagian dari kampanye nasional.

Target yang paling terkenal sejauh ini adalah Capvision Pro Corp, sebuah perusahaan konsultan yang berkantor pusat di New York dan Shanghai yang dituduh membocorkan rahasia negara. Dan pihaknya mengatakan setelah dilakukan penyelidikan bahwa mereka akan membentuk sebuah komite untuk mengelola masalah kepatuhan.

Dalam beberapa bulan terakhir, pihak berwenang Cina juga telah menanyai karyawan di kantor perusahaan konsultan AS, Bain & Company di Shanghai. Dan menggerebek kantor perusahaan uji tuntas yang berbasis di New York, Mintz Group, di Beijing, serta menahan lima karyawannya yang berasal dari Cina.

Aplikasi Baomiguan mampu memperingatkan para pejabat lokal dalam sebuah pernyataan di akun WeChat resminya pada hari Kamis untuk berhati-hati terhadap badan-badan intelijen asing yang menawarkan uang untuk informasi rahasia atas nama investasi dan penelitian.

"Penyusupan, pengumpulan, dan pencurian rahasia menjadi semakin buruk," katanya dalam sebuah pernyataan. "Kader-kader akar rumput harus selalu waspada," tambahnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement