REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengungkapkan, negara-negara Teluk memberikan bantuan ekonomi kepada Turki. Ia ingin menyampaikan terima kasih kepada para pemimpin negara Teluk tersebut setelah coblosan, Ahad nanti (28/5/2023).
Gelontoran dana mereka membantu Turki menguatkan bank sentral dan pasar seiring krisis ekonomi akhir-akhir ini. Ia menegaskan ekonomi, perbankan, dan sistem keuangan Turki cukup kuat dan mereka memberikan bantuan keuangan untuk memperkuatnya. Ini meringankan tekanan pada bank sentral dan pasar meski tak lama.
‘’Setelah pemilu Ahad, kalian akan melihat pemimpin negara Teluk berkunjung ke sini dan saya mengunjungi mereka untuk menunjukkan tata krama,’’ katanya dalam wawancara dengan CNN Turk, Kamis (25/5/2023).
Erdogan tak menyebut negara Teluk mana saja yang memberikan bantuan ekonomi dan berapa besarannya. Ankara mencapai kesepakatan currency swap senilai 28 miliar dolar AS dalam beberapa tahun terakhir ini, sebagian besar dalam cadangan bank sentral Turki.
Menurut Reuters, kesepakatan itu melibatkan Uni Emirat Arab, Qatar, China, dan Korea Selatan. Dana asing merosot dalam cadangan valuta asing di bank sentral Turki. Pekan lalu bahkan mencapai angka negatif untuk pertama kalinya sejak 2002, tahun pertama AKP pimpinan Erdogan berkuasa.
Bantalan valuta asing tergerus akibat kebijakan pemerintahan Erdogan menstabilkan nilai mata uang lira. Menyusul pemangkasan tingkat suku bunga di tengah inflasi tinggi.
Alih-alih memilih melakukan kesepakatan swap dengan negara mitra, bank sentral Turki memlih akun deposito dengan melibatkan dolar AS dan euro menggantikan mata uang lokal.