REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Kasus rasisme yang mendera Vinicius Junior menjadi permasalahan global. Ini bukan hanya di ranah sepak bola lagi. Sebab, pemerintah negara sudah terlibat.
Sebelumnya, penyerang Real Madrid itu dilecehkan rasnya oleh penggemar Valencia. Ini bukan pertama kali Vinicius mendapat perlakuan serupa. Alhasil, ia bereaksi keras.
Melalui media sosial, penggawa tim nasional Brasil itu bersuara. Ia menyebut Spanyol negara rasis. Ia mengkritisi La Liga dan Presidennya Javier Tebas.
Sejumlah kalangan merespons. Para penggiat lapangan hijau memberikan dukungan untuk pesepak bola 22 tahun itu. Elemen lain juga turun gunung.
Duta besar Brasil untuk Spanyol mengadakan pertemuan dengan tokoh senior pemerintah membahas masalah ini. Gelombang protes terlihat di negeri Samba, seperti laporan Diario AS. Ditambah kampanye mengecam insiden ini marak terlihat di media sosial.
"Pada Kamis (25/5/2023) malam (waktu Brasil), protes terlihat di kedutaan Spanyol di Brasilia. Puluhan orang meminta adanya tindakan dan bahkan Undang-Undang baru di Spanyol untuk mengatasi rasisme," demikian laporan yang dikutip dari Football Espana, Jumat (26/5/2023).
Protes serupa juga terlihat di Sao Paulo dan Rio de Janiero. Para pengunjuk rasa memegang papan bertuliskan 'Liga Rasis'. Nampaknya ini menjadi noda bagi sepak bola negeri Matador di mata orang Brasil.
Vinicius sudah memasuki musim kelima sebagai penggawa El Real. Total ia telah tampil dalam 224 pertandingan dari berbagai ajang.
Selama periode tersebut, ia mencetak 59 gol. Ia meraih segalanya dalam balutan kostum Los Blancos. Itu termasuk dua gelar La Liga dan satu mahkota Liga Champions.