Ahad 28 May 2023 15:16 WIB

Bawaslu Akui Safari Politik Capres di Pesantren Sulit Diawasi, Ada Apa?

Bawaslu mengakui kesulitan untuk mengawasi safari politik di pondok pesantren.

Rep: Febryan A/ Red: Bilal Ramadhan
Ilustrasi Pondok Pesantren. Bawaslu mengakui kesulitan untuk mengawasi safari politik di pondok pesantren.
Foto: ADENG BUSTOMI/ANTARA FOTO
Ilustrasi Pondok Pesantren. Bawaslu mengakui kesulitan untuk mengawasi safari politik di pondok pesantren.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Rahmat Bagja menyatakan, pihaknya tidak melarang para bakal calon presiden (bacapres) melakukan silaturahim atau safari politik, asalkan tidak ada ajakan memilih. Jangan juga bersafari politik ke tempat pendidikan. 

Masalahnya, kata Bagja, para bacapres kerap bersilaturahim dengan pimpinan pondok pesantren. Padahal, pimpinan pondok pesantren biasanya tinggal di dalam kawasan pondok pesantren yang merupakan tempat pendidikan. 

Baca Juga

Jajaran Bawaslu akhirnya kesulitan untuk memastikan apakah bacapres mengunjungi pimpinan pondok pesantren atau tempat pendidikannya. "Ini yang menjadi repotnya kami. Tidak terpisahnya antara tempatnya Pak Kiai dengan tempat pendidikannya. Ini yang kadang-kadang jadi kesulitan," kata Bagja kepada wartawan di Jakarta, Selasa (23/5/2023). 

Selain itu, lanjut Bagja, petugas Bawaslu terkadang tidak bisa masuk ke area pesantren untuk melakukan pengawasan. Pasalnya, lingkungan pesantren memang sangat terbatas.