Senin 29 May 2023 15:38 WIB

Panglima TNI Bentuk TPF Selidiki Jatuhnya Helikopter Bell 412 di Rancabali

Helikopter TNI AD jatuh saat latihan pratugas Batalyon Infanteri 300/Brajawijaya.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Prajurit TNI AD Korps Penerbangan membersihkan Helikopter Bell 412 di Skadron-21/Serba Guna Puspenerbad, Pangkalan Udara Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (27/10/2022).
Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja
Prajurit TNI AD Korps Penerbangan membersihkan Helikopter Bell 412 di Skadron-21/Serba Guna Puspenerbad, Pangkalan Udara Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (27/10/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mabes TNI membentuk tim pencari fakta (TPF) untuk menyelidiki jatuhnya helikopter milik TNI Angkatan Darat berjenis Bell 412 di Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menjelaskan, tim pencari fakta (TPF) akan menyelidiki pemicu jatuhnya helikopter tersebut.

"Tentunya dengan kejadian jatuhnya pesawat tersebut, akan kami cek dengan tim pencari fakta untuk mengecek kenapa jatuhnya ini. Apa karena cuaca, apa karena teknis, dan sebagainya, tentunya nanti tim yang akan memeriksa," kata Yudo seusai rapat koordinasi nasional pengamanan Pemilu 2024 di Jakarta Pusat, Senin (29/5/2023).

Dia mengatakan, TPF akan bekerja sesuai dengan prosedur untuk mendalami sebab dari jatuhnya helikopter Bell 412 milik TNI AD di Rancabali, Ahad. Helikopter Bell 412 TNI AD jatuh di Kampung Bayongbong, Desa Patenggang, Rancabali, sekitar pukul 13.30 WIB, saat mendukung latihan pratugas Batalyon Infanteri 300/Brajawijaya.

Helikopter itu, sebagaimana keterangan resmi Dinas Penerangan TNI AD, terbakar di lokasi jatuh. Walaupun demikian, tidak ada korban jiwa akibat insiden itu, yang artinya seluruh kru heli sebanyak lima orang selamat.

"Kru heli yang berjumlah lima orang seluruhnya dalam kondisi selamat dan hanya mengalami luka-luka akibat benturan," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen Hamim Tohari.

Lima kru helikopter telah dievakuasi dari lokasi kejadian ke Rumah Sakit (RS) Dustira di Cimahi untuk dirawat. Hamim menjelaskan, helikopter milik TNI AD itu dioperasionalkan oleh Pusat Penerbangan TNI Angkatan Darat (Puspenerbad) dalam latihan pratugas, baik dalam mobilisasi udara maupun dukungan logistik.

"Kronologi dan penyebab jatuhnya heli hingga saat ini masih dalam penyelidikan oleh pihak berwenang. TNI AD telah mengirimkan tim investigasi untuk menangani kasus kecelakaan heli tersebut," kata Hamim.

Helikopter Bell 412, yang merupakan pengembangan dari tipe Bell 212, adalah helikopter serbaguna buatan perusahaan Amerika Serikat Bell Helicopter Textron. Di Indonesia, Bell Textron bekerja sama dengan PT Dirgantara Indonesia (DI) untuk merakit helikopter Bell seri 412 SP dan 412 HP.

Helikopter jenis Bell 412 pada Februari 2023, juga sempat kecelakaan dan jatuh di Desa Tamiai, Batang Merangin, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, saat mengangkut Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono dan rombongan. Walaupun demikian, seluruh penumpang beserta kru pesawat sebanyak delapan orang, selamat dievakuasi oleh tim SAR gabungan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement