REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Penyakit DBD merupakan salah satu penyakit menular yang cukup tinggi kejadiannya di Indonesia. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, penyebaran nyamuk yang mengandung bakteri Wolbachia menjadi strategi baru untuk mengatasi penularan kasus demam berdarah dengue di Indonesia.
Strategi yang dimaksudkan adalah menyebar nyamuk-nyamuk Aedes aegypti sebagai "vector" penyakit DBD yang sudah disuntikkan bakteri Wolbachia agar kemudian bisa kawin dengan nyamuk lain. Bakteri Wolbachia diketahui bisa melumpuhkan virus dengue sehingga ketika nantinya nyamuk Aedes Aegypti menggigit manusia maka tidak akan menyebarkan virus dengue ke tubuh manusia.
"Ini rencananya kami akan menggunakan bioteknologi untuk nyamuk yang berpotensi menularkan DBD kami buat agar, kasarnya, mandul, ya. Jadi, dia tidak bisa menularkan virus yang bisa menyebabkan penyakit DBD," katanya di Semarang, Selasa (30/5/2023).
Menurut dia, penelitian tersebut sudah dilakukan dan diuji coba di Yogyakarta dan berhasil sehingga akan direplikasi di lima kota besar, yakni Semarang, Jakarta Barat, Bontang, Kupang, dan Bandung. "Lima kota ini akan dibiayai Kemenkes, plus satu kota akan dibiayai Pemerintah Australia. Semarang ini gercep (gerak cepat) sekali, Bu Wali didukung Dinkes provinsi sehingga peluncuran (launching) pertama kali di Semarang," katanya.