REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kimia Farma (Persero) Tbk akan melakukan sejumlah ekspansi untuk menggenjot kinerja pada 2023. Anggota holding BUMN farmasi ini menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) hingga Rp 1,2 triliun untuk mendukung ekspansi bisnisnya.
Direktur Utama PT Kimia Farma (Persero) Tbk David Utama mengatakan Perseroan akan lebih fokus pada pengembangan laboratorium dan klinik Kimia Farma. "Strategi yang dilakukan yaitu penyetaraan standar layanan termasuk meremajakan peralatan di seluruh outlet," jelas David, Rabu (31/5/2023).
Dana itu disiapkan untuk pengembangan segmen ritel, manufaktur, dan untuk pengembangan bisnis. Strategi pengembangan bisnis di Kimia Farma dilakukan dengan mengakselerasi inovasi produk dan layanan, serta penguatan bisnis.
Salah satu bentuk pengembangan bisnisnya, KAEF menguatkan portfolio end-to-end business dan mengembangkan kategori produk vitamin, mineral dan suplemen (VMS). Selain itu, Kimia Farma melakukan strategic partnership dengan institusi lokal dan global, serta mengembangkan produk-produk di Anatomical Therapeutic Class 2 (ATC-2).