Rabu 26 Jun 2024 10:19 WIB

Soal Rekayasa Keuangan, Kimia Farma: Hasil Investigasi Paling Cepat Agustus

Ada sejumlah faktor utama yang menyebabkan Kimia Farma merugi cukup dalam.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Ilustrasi apotek Kimia Farma.
Foto: dok Republika
Ilustrasi apotek Kimia Farma.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kimia Farma mengalami kerugian sebesar Rp 1,82 triliun pada 2023. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Kimia Farma Lina Sari menyampaikan sejumlah faktor utama yang menyebabkan perusahaan merugi cukup dalam. 

"Salah satu penyebab utama kerugian yang signifikan pada 2023 itu disebabkan masalah operasional karena inefisisensi pabrik," ujar Lina saat paparan publik tahunan Kimia Farma di Gedung IHLI-Bio Farma Group, Jakarta Timur, Selasa (25/6/2024).

Baca Juga

Lina menyebut pabrik Kimia Farma memiliki kapasitas yang besar namun utilisasinya sangat rendah. Faktor lainnya, komposisi produk yang didominasi produk bermargin rendah.

Lina juga mengatakan persoalan dugaan integritas penyediaan data atau rekayasa keuangan anak usaha, PT Kimia Farma Apotek (KFA) juga berkontribusi atas kerugian perusahaan. Namun, Lina belum bisa menjelaskan lebih lanjut mengenai kasus tersebut.