REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL - Uni Emirat Arab (UAE) pada Rabu (31/5/2023) mengatakan pihaknya mundur dari Pasukan Maritim Gabungan (CMF) yang dipimpin Amerika Serikat untuk beroperasi di perairan Teluk.
"Sebagai hasil evaluasi kami saat ini terhadap kerja sama keamanan yang efektif dengan semua mitra, dua bulan lalu, UAE menarik diri dari Pasukan Maritim Gabungan," kata Kementerian Luar Negeri UAE dalam sebuah pernyataan yang dikutip kantor berita WAM.
Kementerian itu membantah "salah tafsir" media mengenai perundingan UAE dan AS mengenai keamanan maritim.
Negara Teluk itu menyatakan tetap berkomitmen untuk memastikan keselamatan navigasi di perairan mereka sendiri sesuai dengan hukum internasional.
The Wall Street Journal (WSJ) pada Selasa menyebutkan bahwa UAE mendesak AS "agar mengambil langkah yang lebih solid untuk mencegah Iran" menyusul penyitaan dua tangki minyak di Teluk Oman oleh Teheran.
CMF, yang bermarkas di pangkalan udara Angkatan Laut AS di Bahrain, mencakup satuan tugas dari 34 negara. CMF beroperasi untuk melawan terorisme dan pembajakan di Teluk Persia dan Laut Merah, yang dianggap sebagai salah satu jalur perdagangan terpenting di dunia.