Jumat 02 Jun 2023 07:44 WIB

Kisah Wisudawan Berprestasi UMM Jadi Atlet Balap dan Kuasai Dua Bahasa Asing

Anas aktif mengikuti kejuaraan balap motor nasional.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
  Muhammad Anas Asri, wisudawan berprestasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang sukses mengembangkan potensi diri termasuk menjadi atlet balap.
Foto: Dokumen
Muhammad Anas Asri, wisudawan berprestasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang sukses mengembangkan potensi diri termasuk menjadi atlet balap.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Muhammad Anas Asri menjadi wisudawan berprestasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang sukses mengembangkan potensi tanpa mengorbankan nilai akademis. Ia dikenal produktif karena sering mengikuti pertukaran mahasiswa ke luar negeri.

Tidak hanya itu, dia juga mengembangkan hobi dan menjadi atlet balap motor serta menguasai bahasa Mandarin dan Inggris. Pria disapa Anas ini mengaku suka dengan dunia komunikasi dan bahasa.

Hal ini karena salah satu jalan untuk bisa mengambil kesempatan yang ada, vaik pertukaran mahasiswa maupun lomba-lomba bergengsi. Selama berkuliah di UMM, ia mendapat sederet kesempatan menimba ilmu di universitas luar negeri.

Misalnya pada 2018, di mana ia turut serta dalam program World Muslim Student Exchange Program di University Putra Malaysia dan University Kebangsaan Malaysia.

Kemudian juga pada 2021 dan 2022 ia juga ikut pertukaran pelajar di Polandia. "Tepatnya di University of Silesia Katowice dan Maria Curie-Skłodowska University oleh Polish National Agency for Academic Exchange," kata Anas.

Meskipun sibuk dengan banyak hal, ia tidak melupakan hobi dan kegemarannya untuk balapan. Anas dinilai aktif mengikuti kejuaraan balap motor nasional Yamaha Sunday Race dan mendapatkan dukungan dari Yamaha Flagship Shop Bali.

Saking sukanya dengan balapan, skripsi Anas juga mengangkat hal yang tidak jauh dari otomotif. Tidak cukup sampai di situ, ia juga mencoba peruntungan di bidang bisnis, utamanya di aspek makanan dan minuman.

Pada 2019, ia sudah membuka kedai kopi The Lawn Coffe and Eatery. Selain untuk mencari tambahan uang, kedai tersebut juga menjadi laboratorium pribadinya untuk mengaplikasikan ilmu-ilmu komunikasi.

Selama di UMM, kata dia, para mahasiswa, juga diajari cara mengembangkan jiwa-jiwa kewirausahaan. "Bagaimana membangun sebuah usaha, strateginya, dan cara menjaganya agar tetap berjalan kontinyu,” ujar dia.

Terakhir, Anas juga berpesan kepada anak-anak muda untuk tidak hanya melihat pada hasil. Hal terpenting tetap okus dan meresapi semua nilai yang dihadapi. Ia berharap semua dapat melewatinya dan mendapatkan hasil terbaik dari segala upaya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement