REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sempat menyebut pembangunan di Pulau Rempang, Kepulauan Riau, ketika ditanyai isu ekspor pasir laut. Luhut mengatakan, terdapat proyek pembangunan di kawasan tersebut yang juga membutuhkan dukungan pasir laut.
"Sekarang proyek yang satu besar ini Rempang. Rempang itu yang mau direklamasi supaya bisa digunakan untuk industri besar solar panel," kata Luhut di Jakarta, Selasa (30/5/2023).
Lantas, ada proyek apa yang sedang dibangun di pulau tersebut?
Pemerintah menyebut telah melakukan percepatan pembangunan di Rempang yang sebelumnya sempat terhenti sejak 1986. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pengembangan kawasan Batam-Rempang akan mendorong investasi dari Singapura. Airlangga juga optimistis pengembangan kawasan ini akan menjadi sumber baru pertumbuhan ekonomi nasional.
PT Makmur Elok Graha (MEG) sebagai pengembang kawasan Rempang berencana menyulap kawasan industri ini dengan mengusung energi hijau. MEG adalah anak usaha Artha Graha Group yang dimiliki oleh pengusaha Tomy Winata.
Direktur Utama PT MEG Nuraini Setiawati mengatakan, konsep pengembangan Rempang pada masa akan datang adalah menciptakan kota ramah lingkungan, berkelanjutan, dan tangguh.
"Kita mengusung konsep hijau. Kita selaras dengan dunia bagaimana membangun tapi tidak merusak alam. Jadi, benefit kita 44 persen wilayah kita adalah hijau dari alam untuk alam," kata Nuraini lewat keterangan tertulis.
Nuraini menyampaikan, saat ini sudah ada sejumlah investor yang masuk untuk pengembangan energi di Kawasan Rempang. Investor tersebut berasal dari dalam negeri dan luar negeri.
"Pertama, kita hidupkan energi baru terbarukan. Investor sudah mulai berdatangan ke wilayah kita untuk investasi dari sisi PLTS," ujarnya.