REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota holding BUMN perkebunan nusantara, PT Perkebunan Nusantara V (PTPN V) melakukan kemitraan dengan ribuan petani plasma dengan total luas lahan masyarakat mencapai 56 ribu hektare atau 66 persen dari kebun inti yang dikuasai.
EVP Plasma PTPN V Arief Subhan Siregar mengatakan, PTPN V saat ini tercatat sebagai perusahaan perkebunan dengan persentase perbandingan inti banding plasma terbesar di Bumi Lancang Kuning, Riau.
"Saat ini PTPN V mengelola 71.300 hektare perkebunan sawit inti. Artinya, PTPN V telah melewati mandatory 20 persen kebun plasma," ujar Arief dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (4/6/2023).
Dengan persentase tersebut, ucap Arief, PTPN V juga menjadi entitas Korporasi Sawit di Riau dengan persentase plasma terbesar dibandingkan perusahaan sawit lain. Dari 56 ribu hektare perkebunan sawit mitra, Arief sampaikan, 9.000 hektare di antaranya telah melaksanakan program peremajaan sawit rakyat (PSR) dengan 2.300 hektare lainnya telah memasuki masa panen.
Saat ini, Arief menyampaikan ribuan petani plasma PTPN V yang melaksanakan program PSR telah menikmati hasil panen dengan produktivitas jauh di atas standar nasional. Selain itu, lanjut Arief, petani juga kian kuat karena perkebunan petani yang melaksanakan kemitraan PSR dapat panen lebih cepat.
"Dalam waktu 28 bulan, petani mitra kita sudah panen. Itu artinya lebih cepat dibandingkan rata-rata nasional 36 bulan," sambung Arief.
Dalam waktu dekat ini, lanjut Arief, ribuan petani mitra peserta program PSR yang dilaksanakan akan segera terintegrasi ke dalam subholding PalmCo dari berbagai kabupaten di Provinsi Riau segera menikmati panen perdana dalam waktu dekat ini. Arief memerinci sebanyak 356 petani plasma mitra perusahaan dari Kabupaten Siak dijadwalkan segera panen perdana pada pekan depan. Arief menjelaskan seluruh petani mitra melakukan peremajaan sawit pada medio 2021 dengan total luas areal peremajaan mencapai 712 hektare.
"Alhamdulillah, dalam kurun waktu 31 bulan, insyaAllah saudara-saudara petani kita di empat koperasi di Kabupaten Siak akan segera panen perdana," jelas Arief.
Sementara di Kabupaten Rokan Hulu, ucap Arief, sedikitnya 793 petani mitra yang tergabung dalam tiga koperasi berbeda sudah menikmati hasil panen sejak bulan kemarin. Para petani di tiga koperasi tersebut melaksanakan program peremajaan sawit secara bertahap di lahan seluas 1.586 hektare pada periode akhir 2020 lalu.
Arief memproyeksikan mitra PTPN V yang tergabung dalam koperasi Tani Makmur dan Karya Sawit turut akan segera panen untuk lahan seluas 1.389 hektare perkebunan sawit petani pada akhir 2023 mendatang. Arief bersyukur para petani sawit telah memberikan kepercayaan kepada PTPN V untuk menjadi mitra dalam meningkatkan ekonomi masyarakat.
"Dari total luas sawit rakyat seluas 9.000 hektare yang sudah diremajakan PTPN V, seluas 2.300 hektare lahan petani tersebut akan memasuki masa panen pada usia tanaman 31 bulan sejak penanaman. Ini merupakan sinergi positif yang sangat baik untuk memperkuat petani sawit Riau," kata Arief.