REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter dan ahli etika medis sama-sama memperingatkan tentang risiko menjadi ayah yang sudah gaek untuk memiliki bayi. Peringatan ini muncul karena berita tentang aktor Al Pacino yang sedang menantikan kelahiran bayinya pada usia 83 tahun.
Saat ini, pasangan Pacino, Noor Alfallah, sedang hamil delapan bulan. Pemeran tokoh Michael Corleone dalam film The Godfather itu sebelumnya sudah memiliki tiga anak, yaitu putri Julie Marie (33 tahun) dan anak kembar berusia (22), Anton dan Olivia.
Pacino kabarnya menuntut Alfallah menjalani tes paternitas. Tes DNA ini akan mengungkap apakah dia adalah ayah biologis dari anak yang kelak dilahirkan pasangannya itu.
Penelitian yang diterbitkan selama dekade terakhir menunjukkan bahwa bayi yang lahir dari pria yang lebih tua memiliki peningkatan risiko untuk lahir prematur atau mengalami cacat lahir. Bayi juga berisiko kanker tertentu, atau berisiko mengalami gangguan perkembangan saraf, meskipun risiko keseluruhannya masih rendah.
"Pria yang lebih tua telah memiliki bayi bukan fenomena baru. Apa yang tidak kami pahami adalah mereka mungkin melahirkan anak dengan risiko masalah yang lebih tinggi," ujar Arthur Caplan, seorang profesor etika medis NYU's Grossman School of Medicine. seperti dilansir laman NBC News, Jumat (2/6/2023).
Komunitas medis tidak memiliki definisi yang konsisten tentang apa yang disebut usia ayah lanjut. Meski begitu, American Urological Association dan American Society for Reproductive Medicine bersama-sama merekomendasikan agar dokter berbicara dengan pria berusia 40 tahun ke atas tentang peningkatan risiko hasil kesehatan yang merugikan pada keturunan mereka.
"Pria harus sadar bahwa mereka juga mengalami siklus penuaan reproduksi yang sama seperti wanita, meskipun faktanya mereka tidak mengalami menopause," kata dr Gloria Bachmann, dekan asosiasi untuk kesehatan wanita di Rutgers Robert Wood Johnson Medical School.
Sebuah studi tahun 2019 menetapkan bahwa usia ayah berdampak signifikan terhadap kesehatan dan perkembangan anak. Studi tersebut menemukan bahwa bayi yang lahir dari ayah yang lebih tua memiliki peningkatan risiko celah bibir atau langit-langit, cacat jantung, autisme, skizofrenia, dan gangguan bipolar.
Penelitian tambahan menunjukkan, usia ayah yang lanjut cukup terkait dengan bentuk leukemia anak yang paling umum. Itu juga terkait dengan risiko limfoma non-Hodgkin anak yang sedikit lebih tinggi.
Pada 2018, para peneliti di Stanford University menemukan bahwa bayi yang lahir dari ayah berusia 45 tahun atau lebih memiliki kemungkinan 18 persen lebih besar untuk mengalami kejang dan 14 persen lebih mungkin lahir prematur dibandingkan dengan bayi yang lahir dari ayah berusia 25 hingga 34 tahun.