Ahad 04 Jun 2023 23:59 WIB

Antisipasi LSD, Pengawasan Ternak Masuk Pasar Hewan Purwakarta Diperketat

Dinas Peternakan juga melakukan vaksinasi untuk mengantisipasi penyebaran LSD. 

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Sapi yang terjangkit penyakit Lumpy Skin Disease (LSD).
Foto: Kementan
(ILUSTRASI) Sapi yang terjangkit penyakit Lumpy Skin Disease (LSD).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA — Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, memperketat pemeriksaan hewan ternak yang akan masuk ke Pasar Hewan Ciwareng. Lalu lintas hewan ternak pun diawasi untuk mengantisipasi penyebaran penyakit lumpy skin disease (LSD).

LSD merupakan penyakit kulit infeksius, yang biasanya menyerang sapi atau kerbau. Salah satu ciri penyakit akibat infeksi virus itu terdapat benjolan semacam cacar pada kulit hewan.

Di Purwakarta sudah terdeteksi hewan ternak terjangkit LSD pada 2023 ini. Menurut Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Purwakarta Siti Ida Hamidah, kasus LSD itu ditemukan pada 6 Februari 2023. Ternak terjangkit LSD terdeteksi di posko pemeriksaan sebelum memasuki Pasar Hewan Ciwareng.

Ternak terjangkit LSD itu ditemukan Tim Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Perikanan Purwakarta yang melakukan pemeriksaan hewan rutin dan pemantauan lalu lintas hewan ternak, serta vaksinasi ternak untuk mengantisipasi penyakit mulut dan kuku (PMK). 

“Saat kegiatan itu, setiap hewan ternak yang akan masuk ke Pasar Hewan Ciwareng kita periksa satu per satu,” kata Ida.

Dari hasil pemeriksaan kala itu, Ida mengatakan, ditemukan dua sapi dan satu kerbau yang terjangkit LSD. Sejak ditemukan kasus itu, kata dia, Tim Kesehatan Dinas Peternakan dan Perikanan Purwakarta memperketat pemantauan dan pemeriksaan hewan ternak untuk mencegah penyebaran penyakit LSD.

“Sampai sekarang kita terus melakukan monitor ketat setiap hewan ternak yang masuk ke Pasar Hewan Ciwareng. Itu dilakukan karena kami ingin memastikan semua penyakit itu tidak menyebar luas,” kata Ida.

Menurut Ida, total ternak sapi di Purwakarta mencapai sekitar 13 ribu ekor. Adapun yang terkena LSD disebut masih terbilang kecil dibandingkan populasi ternak yang ada.

“Namun, kami tidak ingin penyakit LSD menjangkiti sapi-sapi lain. Jadi, kami akan terus melakukan monitor dan kontrol ketat terhadap semua lokasi ternak sapi dan semua pasar hewan di Purwakarta, sehingga penyakit itu benar-benar bisa teratasi,” kata Ida.

Ida mengatakan, upaya vaksinasi hewan ternak pun dilakukan. Dilaporkan sudah 960 sapi dan 12 kerbau yang mendapat vaksin untuk pencegahan penyebaran penyakit LSD.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement