Senin 05 Jun 2023 02:05 WIB

Di Masjid Muhammadiyah Usai Sholat tak Ada Dzikir dan Doa Berjamaah, Ini Alasannya

Orang Muhammadiyah berdoa dan berdzikir dengan suara pelan.

Rep: Kurusetra/ Red: Partner
Dzikir berjamaah. Di masjid-masjid yang dikelola Muhammadiyah, tidak ada dzikir dan doa berjamaah dengan suara keras. Foto: Republika
Dzikir berjamaah. Di masjid-masjid yang dikelola Muhammadiyah, tidak ada dzikir dan doa berjamaah dengan suara keras. Foto: Republika

Dzikir berjamaah. Di masjid-masjid yang dikelola Muhammadiyah, tidak ada dzikir dan doa berjamaah dengan suara keras. Foto: Republika
Dzikir berjamaah. Di masjid-masjid yang dikelola Muhammadiyah, tidak ada dzikir dan doa berjamaah dengan suara keras. Foto: Republika

KURUSETRA -- Salam Sedulur... Salah satu praktik ibadah yang dianggap lain dari Muhammadiyah adalah tidak ada dzikir dan doa berjamaah usai sholat. Dzikir dan doa dilakukan secara sendiri-sendiri oleh jamaahnya dan tidak dengan suara keras apalagi menggunakan speaker. Maka tak heran masjid-masjid yang dikelola Muhammadiyah cenderung "sepi" sebelum atau sesudah sholat fardu.

Memang, ada banyak sekali perbindangan dan perbedaan pendapat di antara umat Islam dalam perkara dzikir berjamaah Dalam situs resminya Muhammadiyah menjelaskan, dzikir berjamaah dengan mengeraskan suara, apalagi disiarkan oleh TV, hal itu menjadi perselisihan pendapat di kalangan ulama.

Sebagian ulama memakruhkan bahkan mengharamkan dzikir yang cara pelaksanaannya seperti itu, dengan alasan berlawanan dengan isi firman Allah subhanahu wa ta’ala dalam Surah Al A’raf ayat 205 dan Hadis yang diriwayatkan Imam Muslim dari Abu Musa radhiyallahu ‘anhu. Selain itu dzikir dan doa bersama-sama usai sholat tidak pernah dilakukan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, di samping juga mengganggu konsentrasi orang yang sedang shalat misalnya.

.