REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suasana antusias dan penuh semangat mewarnai pelaksanaan Akademi Dai Digital Muhammadiyah yang digelar selama dua hari, Sabtu–Ahad (21-22/6/2025), di Aula Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Kota Tangerang Selatan, Banten. Sekitar 100 orang peserta mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini.
Mengangkat tema "Dakwah Transformatif di Era Digital", pelatihan intensif ini menempa para peserta agar siap menjadi dai yang piawai berdakwah melalui internet. Mereka dibekali secara intensif dengan pelbagai keterampilan, termasuk membuat strategi produksi konten dakwah di platform-platform media sosial.
Akademi Dai Digital Muhammadiyah pun menghadirkan para praktisi dan tokoh media digital. Mereka membekali para peserta dengan wawasan dan keterampilan berdakwah melalui media digital.
Pembentukan FORDIGIMU
Namun, kegiatan ini tak sekadar transfer pengetahuan. Ada komitmen kolektif yang dibangun agar gerakan dakwah digital Muhammadiyah dapat terorganisir dan berkelanjutan. Komitmen itu mewujud dengan pembentukan Forum Dai Digital Muhammadiyah (FORDIGIMU).
Dalam sesi penutupan kegiatan, Wakil Bendahara LDK PP Muhammadiyah Kamarul Zaman, M.Ak diamanahi sebagai inisiator dan sekaligus Ketua FORDIGIMU. Selanjutnya, ia mengumumkan tindak lanjut penting dari akademi ini.
Kamarul Zaman mengatakan, FORDIGIMU didirikan sebagai wadah strategis bagi para dai muda dan kreator konten Muhammadiyah agar terus bersinergi dan berkarya di ruang digital. "Tidak semua peserta dalam kegiatan akademi ini otomatis menjadi anggota FORDIGIMU. Akan ada seleksi berdasarkan karya, baik tulisan maupun video dakwah, yang telah dikumpulkan,” ujar dia, Ahad (22/6/2025).
Seleksi tersebut menjadi upaya awal untuk menjaga kualitas dan komitmen para anggota. Sebab, lanjut Kamarul, FORDIGIMU dibentuk bukan sekadar forum formalitas, melainkan ruang pembelajaran kolaboratif dan inkubator kreativitas bagi dai-dai Muhammadiyah.
