REPUBLIKA.CO.ID, PUERTO ORDAZ -- Banjir meruntuhkan sebuah lokasi tambang emas di Venezuela Selatan, menewaskan sedikitnya 12 orang penambang, kata pihak berwenang setempat pada Ahad (4/6/2023). Jasad para penambang yang telah dievakuasi telah dikembalikan kepada keluarga mereka.
Tambang Talavera, yang terletak di El Callao, di negara bagian Bolivar, Venezuela, terendam banjir sejak Rabu (31/5/2023) karena hujan lebat. Namun, petugas penyelamat tidak dapat menyelesaikan upaya pemulihan sebelum Sabtu.
Sebanyak 112 orang lainnya selamat dari runtuhnya tambang tersebut, kata Edgar Colina, Sekretaris Keamanan Warga di Bolivar. Dia menambahkan, pihak berwenang akan kembali ke lokasi tersebut pada Ahad untuk memeriksa apakah masih ada yang selamat atau menjadi korban.
Terowongan di tambang Talavera dibuka dengan cara yang tidak ideal untuk para penambang rakyat yang mencari emas. Tambang ini berada di apa yang disebut Orinoco Mining Arc, daerah yang kaya akan sumber daya mineral yang telah dioperasikan Venezuela sejak 2017.
Kelompok-kelompok advokasi dan organisasi lain telah mengeluarkan peringatan tentang wilayah tersebut. Dan PBB tahun lalu melaporkan bahwa pelanggaran hak asasi manusia terjadi di wilayah pertambangan Venezuela itu. (Reuters)