Senin 05 Jun 2023 15:11 WIB

Rusia Klaim Gagalkan Serangan Besar Ukraina, Tewaskan 250 Tentara

Ukraina menyebut, tanpa memberikan bukti, Rusia berupaya menyebarkan kebohongan.

Rep: Lintar Satria Zulfikar/ Red: Ferry kisihandi
 Pencari ranjau Ukraina meledakkan ranjau anti-tank yang ditemukan di dekat kota Bucha, pada jarak militer di luar Kiev, Kamis (13/4/2023).
Foto: EPA-EFE/SERGEY DOLZHENKO
Pencari ranjau Ukraina meledakkan ranjau anti-tank yang ditemukan di dekat kota Bucha, pada jarak militer di luar Kiev, Kamis (13/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Kementerin Pertahanan Rusia mengeklaim berhasil menggagalkan serangan besar Ukraina di Donetsk. Mereka mengaku menewaskan 250 tentara Ukraina serta menghancurkan kendaraan-kendaraan lapis baja mereka. 

Ukraina dalam beberapa waktu terakhir menyatakan akan melakukan serangan balik berskala besar. Namun, mereka tak pernah menyatakan kapan dimulainya. Bahkan warganya diminta tak mengumbar informasi mengenai serangan itu.

Rusia menyebarkan video, menggambarkan kendaraan-kendaraan militer Ukraina dihujani tembakan di medan tempur. Belum diketahui apakah rencana serangan balik Ukraina dilakukan lebih awal dari rencana yang mereka tetapkan. 

Terkait hal ini, Kementerian Pertahanan Rusia mengungkapkan, Ukraina mengerahkan serangan skala besar di Donetks pada Ahad (4/6/2023), menggunakan enam kendaraan tempur dan dua tank batalion.

‘’Pada 4 Juni pagi, musuh melancarkan serangan skala besar di lima sector di Donetsk selatan. Mereka tak mampu menembus pertahanan kami,’’ jelas Kementerian Pertahanan Rusia. Moskow mengeklaim, dalam serangan ini Ukraina kehilangan 250 tentara dan 16 tank. 

Komandan pasukan darat Ukraina, Oleksandr Syrskyi menyatakan pasukannya terus bergerak di Bakhmut, sebelah utara Donetsk. Ia enggan berkomentar soal serangan balik. Staf Umum melaporkan, hanya 29 pertempuran di Donetsk dan Luhansk. 

Pusat Komunikasi Strategis Ukraina, tak menyebut langsung soal serangan yang disinggung Rusia, mengungkapkan, tanpa memberikan bukti, Rusia berupaya menyebarkan kebohongan. ‘’Tujuannya mendemoralisasi warga Ukraina,’’ katanya seperti dilaporkan BBC.  

Pertempuran 

Kementerian Pertahanan Rusia merilis video yang memperlihatkan kendaraan-kendaraan lapis baja meledak setelah terkena tembakan. Pasukan Rusia menewaskan 250 tentara Ukraina, juga menghancurkan 16 tank, tiga kendaraan tempur infanteri, dan 21 kendaraan tempur. 

Kepala Staf Umum Militer Rusia Valery Gerasimov, yang bertanggung jawab atas operasi militer di Ukraina, berada di lokasi saat serangan Ukraina berlangsung. 

Baca Juga: Menhan Ukraina tak Yakin Cina Bisa Bujuk Rusia Akhiri Perang 

Bloger militer ternama dari Rusia, Semyon Pegov yang menggunakan nama panggilan War Gonzo, menceritakan, pasukan Ukraina menyerang dekat Velyka Novosilka, sebuah desa di sebelah barat Vuhledar. ‘’Terjadi pertempuran sengit.’’

Bloger militer lainnya, melaporkan pertempuran besar terjadi di Senin (5/6/2023) pagi dekat Bakhmut. Reuters menyatakan, tak bisa secara independen memverfikasi laporan-laporan tersebut. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement