Selasa 06 Jun 2023 15:32 WIB

Antisipasi Ancaman Radikal, Kepala BPIP Minta Masyarakat Bersinergi Bumikan Pancasila

Pancasila merupakan anugerah kemerdekaan dan persatuan tentu harus dirawat dan dijaga

Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi menjelaskan Pancasila merupakan dasar negara, ideologi, jati diri, sekaligus pandangan hidup bangsa Indonesia.
Foto: BPIP
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi menjelaskan Pancasila merupakan dasar negara, ideologi, jati diri, sekaligus pandangan hidup bangsa Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Hadir menjadi Keynote Speech Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi menjelaskan Pancasila merupakan dasar negara, ideologi, jati diri, sekaligus pandangan hidup bangsa Indonesia. Hal ini tentu didasarkan fakta bahwa negara Indonesia dibentuk oleh persatuan ragam suku bangsa yang tersebar diseluruh penjuru Nusantara. Yudian mengaku anugerah kemerdekaan dan persatuan tentu harus dirawat dan dijaga.

“Gimana caranya kita merawat dan menjaga? Yaitu dengan senantiasa menghayati, memedomani dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Sehingga Pancasila yang mengajarkan kita untuk memanusiakan manusia secara adil dan beradab,” ujarnya saat memberikan sambutan dalam acara “Seminar Nasional: Advokasi Pembinaan Ideologi Pancasila dalam Rangka Antisipasi Ancaman Radikalisme Terhadap Persatuan Bangsa”, Senin (5/6/2023).

Baca Juga

Mantan Rektor UIN Yogyakarta itu juga menjelaskan bahwa nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila harus direnungkan dan diresapi dalam kehidupan sehingga apa yang dimaksud dalam Pancasila dapat dijalankan dengan baik dan benar. Perenungan tersebut bertujuan apakah ada yang bertentangan dengan ajaran agama yang digaungkan Pancasila.

“Pancasila mengonfirmasi keselarasannya dengan nilai-nilai luhur sesuai dengan ajaran agama. Sehingga apabila ada yang mempertentangkan Pancasila dengan agama dapat dipastikan bahwa orang tersebut tidak memahami ajaran agamanya dengan baik dan benar,” katanya.

photo
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi menjelaskan Pancasila merupakan dasar negara, ideologi, jati diri, sekaligus pandangan hidup bangsa Indonesia. - (BPIP)

 

Sementara itu, Lulusan Harvard University itu mengaku bahwa ancaman terhadap Pancasila masih akan terus ada sehingga ini merupakan tantangan yang harus dijawab bersama dan bukan sendiri-sendiri melainkan harus dilakukan secara gotong-royong.

“Pembinaan Ideologi Pancasila berjalan optimal apabila dijalankan dengan cara bersinergi, memanfaatkan segenap sumber daya yang kita miliki untuk membumikan Pancasila ke seluruh penjuru tanah air,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Majelis Perwakilan Rakyat (MPR) Republik Indonesia Yandri Susanto, mengatakan Negara Indonesia menganut bentuk negara kesatuan yang menjunjung tinggi otonomi dan kekhususan daerah sesuai dengan budaya dan adat istiadatnya. Prinsip kesatuan dalam keanekaragaman, semboyan Bhinneka Tunggal Ika, sistem pemerintahan yang terpusat, pendekatan inklusif dan dialogis, serta keberpihakan kepada kebudayaan lokal menjadi landasan yang kuat dalam menjaga kerukunan umat beragama di tengah arus perubahan dan tantangan zaman.

“Era globalisasi dan teknologi membawa banyak kesempatan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan umat beragama lain. Melalui dialog yang konstruktif, kita dapat membangun saling pengertian, menghilangkan stereotipe negatif, dan memperkuat kerukunan umat beragama,” jelasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement